Jakarta, CNN Indonesia --
Cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi akan menentukan perolehan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 2024 pada Rabu (7/8). Ini jadi kesempatan Indonesia meraih emas pertama di Olimpiade 2024.
Angkat besi Indonesia diwakili oleh tiga atlet, yakni Eko Yuli Irawan (nomor 61 kilogram putra), Rizky Juniansyah (73 kilogram putra), dan Nurul Akmal (81 kilogram putri). Eko bakal mengawali perjuangan Merah Putih di cabor ini pada Rabu (7/8) malam.
Angkat besi adalah tonggak sejarah bagi Indonesia dalam ajang Olimpiade. Predikat lumbung medali pun melekat pada angkat besi dengan total perolehan terbanyak kedua (15 medali) di bawah bulutangkis (22 medali). Namun belum ada keping emas yang disabet atlet angkat besi Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Torehan tertinggi adalah medali perak yang diraih Eko Yuli Irawan, Triyatno, Raema Lisa Rumbewas, Sri Wahyuni Agustiani, dan Citra Febrianti.
Usai jadi langganan perak dan perunggu sejak 2000 atau 24 tahun lamanya, Olimpiade 2024 adalah momen tepat untuk menggoreskan sejarah untuk angkat besi Indonesia dalam mempersembahkan emas.
Harapan tertuju pada Eko Yuli Irawan yang akan mengawali perjuangan angkat besi Indonesia di Olimpiade 2024. Atlet yang sudah mempersembahkan total empat medali Olimpiade (dua perak dan dua perunggu) sekaligus jadi yang terbanyak untuk Indonesia itu masih penasaran menggigit medali emas di podium tertinggi.
Olimpiade 2024 adalah edisi kelima yang diikuti Eko Yuli Irawan. Tidak ada satupun atlet Indonesia selain dirinya yang tampil sebanyak itu di Olimpiade. Medali emas akan melengkapi statusnya sebagai legenda olahraga Indonesia.
Tapi jalur menuju kejayaan tidak mudah. Eko Yuli akan kembali bersaing dengan peraih emas Olimpiade 2020, Li Fabin dari China. Eko kalah total angkatan 11 kilogram dari Li Fabin kala itu. Persaingan keduanya akan kembali tersaji di Olimpiade 2024.
Namun sudah tentu, Eko Yuli tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang mungkin akan jadi yang terakhir baginya di Olimpiade. Atlet 34 tahun itu sudah berkali-kali mengungkapkan rencana pensiun. Tapi di saat yang sama, api semangat menatap emas Olimpiade belum padam.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Selain angkat besi, cabor lain yang turut diharapkan mempersembahkan medali adalah panjat tebing. Rekam jejak di berbagai kejuaraan dunia membuat Indonesia punya modal kuat untuk menapak podium tertinggi.
Di satu sisi, Indonesia belum pernah meraih medali Olimpiade di cabor panjat tebing. Ini karena nomor speed baru dipertandingkan di Olimpiade 2024. Sedangkan saat pertama kali panjat tebing dilombakan di Olimpiade 2020, nomor yang ada hanya combined baik di putra maupun putri.
Panjat tebing Indonesia diperkuat empat atlet, terdiri dari dua putra dan dua putri. Ini artinya Indonesia memenuhi kuota maksimal cabor tersebut di Olimpiade 2024. Atlet Merah Putih yang berkompetisi adalah Veddriq Leonardo, Rahmad Adi Mulyono, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan Rajiah Sallsabillah.
Panjat tebing putri akan lebih dulu bergulir dalam penentuan medali. Rajiah Sallsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi dijadwalkan tampil di fase gugur pada Rabu (7/8) malam.
Rajiah dan Desak berhasil melaju ke babak perempat final setelah lolos dari babak seeding dan eliminasi. Desak melaju dengan catatan waktu 6,38 detik sekaligus mengalahkan wakil Amerika Serikat, Kelly Piper yang mencatat 8,43 detik.
Sedangkan Rajiah dinyatakan tetap lolos meski kalah dari wakil Spanyol, Romero Perez Leslie Adria. Rajiah mendapatkan status lolos sebagai fastest loser atau waktu tercepat dalam daftar atlet yang kalah di babak eliminasi.
Pasalnya, Rajiah mencatat waktu 6,58 detik di babak seeding meski di babak eliminasi atlet 25 tahun itu sempat fall atau terjatuh saat berduel dengan wakil Spanyol. Rajiah tak boleh mengulang hal serupa jika ingin menjadi yang terbaik dalam persaingan menuju medali.
[Gambas:Photo CNN]
Sebab baik Rajiah dan Desak bakal menghadapi rintangan yang lebih sulit di babak perebutan medali. Atlet-atlet dari Polandia, Amerika Serikat, dan China dapat jadi ancaman serius.
Pemanjat dari Polandia, Miroslaw Aleksandra jadi sorotan utama. Pemegang rekor dunia nomor speed wanita itu melesat sempurna di babak eliminasi dengan jadi yang tercepat sekaligus mencatat dua rekor sekaligus yakni rekor Olimpiade dan rekor dunia dengan catatan waktu 6,06 detik.
Kendati demikian, bukan tak mungkin atlet Indonesia tak bisa jadi yang terbaik. Doa masyarakat Indonesia tertuju pada atlet-atlet yang akan bersaing demi emas pertama di Olimpiade 2024.
[Gambas:Video CNN]