Wisma Atlet: Dari Asian Games 2018 Jadi Komersial

Wisma Atlet Kemayoran yang dibangun untuk Asian Games 2018 akan disulap pemerintah menjadi perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga aktivitas komersial.

Berbagai aktivitas komersial juga jadi salah satu target. Bahkan acara internasional juga bisa berlangsung di sana. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut banyak peminat berkegiatan di Wisma Atlet.

Bangunan vertikal menyerupai apartemen ini dibangun pada 2016 berdasarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018.

Kemudian ada pula Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional. Dua instruksi presiden ini membuat Kementrian PUPR melakukan kajian dan pembangunan.

Tujuan awal pembangunannya Wisma Atlet ini adalah untuk menampung seluruh peserta Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 yang berlangsung di dua kota, Jakarta dan Palembang.

Wisma Atlet Kemayoran memiliki 10 tower. Total unit dengan tipe 36 yang tersedia sebanyak 7.426. Dari 10 tower, tujuh di antaranya berada di C10 dengan jumlah sebanyak 5.494 unit.

Perawatan Wisma Atlet dilakukan oleh Kementerian PUPR. Pada 2018, sempat muncul pernyataan bahwa bangunan vertikal ini akan dikembalikan ke Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).

Selepas Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018, Wisma Atlet kosong dan tak berpenghuni. Pada 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, Wisma Atlet dibuka untuk penampungan pasien.

Ini dilakukan karena rumah sakit sudah penuh. Wisma Atlet juga menjadi salah satu lokasi karantina masyarakat yang baru dari perjalanan jauh, seperti dari luar negeri.

Per 31 Desember 2022, Wisma Atlet tak digunakan sebagai lokasi perawatan Covid-19 lagi. Namun, masih ada satu, yakni Tower 6, yang beroperasi. Pada 31 Maret 2023 operasional Tower 6 dihentikan.

Sejak saat itu tak ada aktivitas di Wisma Atlet Kemayoran. Karena kosong, pemerintah ingin menjadi Wisma Atlet sebagai sarana yang bermanfaat, agar bangunan tidak rusak dan tetap terawat.

[Gambas:Video CNN]