Persaingan perebutan emas cabang olahraga angkat besi kelas 61 kilogram putra Olimpiade 2024 yang diikuti Eko Yuli Irawan diramaikan lifter-lifter Asia Tenggara.
Eko yang mengincar medali Olimpiade kelima akan bersaing dengan 11 atlet dari negara-negara lain yang terdiri dari satu lifter Amerika, dua dari Oseania, tiga lifter Eropa, serta lima atlet Asia.
Dari lima pesaing Eko asal Asia, empat di antaranya merupakan wakil-wakil Asia Tenggara yakni Mohamad Aniq Bin Kasdan (Malaysia), John Febuar Ceniza (Filipina), Theerapong Silachai (Thailand), dan Trinh Van Vinh (Vietnam).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi tersebut membuat persaingan tak ubahnya pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara atau SEA Games.
Keempat pesaing Eko asal negara-negara ASEAN berstatus debutan di Olimpiade. Kendati demikian potensi mereka tak bisa diremehkan karena memiliki prestasi di ajang lain.
Melihat data target angkatan total yang dirilis sebelum pertandingan, Ceniza dan Van Vinh memiliki potensi yang lebih. Ceniza memasukkan target angkatan 300 kilogram, sementara Van Vinh 303 kilogram.
Sedangkan lifter dengan target angkatan tertinggi ditempati Li Fabin, Eko, dan Sergio Massidda. Ketiganya sama-sama menargetkan angkatn 310 kilogram.
Berdasarkan pengalaman pada Olimpiade tiga tahun lalu, Li Fabin tercatat sebagai rival utama Eko. Pada Tokyo 2020, Li Fabin bisa meraih emas dengan total angkatan 313 kilogram. Sementara Eko menempati peringkat kedua dengan terpaut 11 kilogram dari lifter asal China tersebut.
1. Ivan Petkov Dimov (Bulgaria)
2. Shota Mishvelidze (Georgia)
3. Eko Yuli Irawan (Indonesia)
4. Sergio Massidda (Italia)
5. Kaimauri Erati (Kiribati)
6. Mohamad Aniq Bin Kasdan (Malaysia)
7. Morea Baru (Papua Nugini)
8. Li Fabin (China)
9. John Febuar Ceniza (Filipina)
10. Theerapong Silachai (Thailand)
11. Hampton Morris (AS)
12. Trinh Van Vinh (Vietnam)