Fadil Imran Berjalan Bersama PBSI yang Terluka dan Kesakitan
Muhammad Fadil Imran terpilih sebagai Ketua Umum PP PBSI periode 2024-2028. Ia berhadapan dengan tuntutan perbaikan yang mutlak harus segera dilakukan.
Fadil Imran sudah dipastikan jadi Ketua PP PBSI jauh-jauh hari sebelum Munas PBSI digelar di Surabaya, tepatnya pada saat penutupan pendaftaran. Pasalnya hanya ada satu nama calon yang memenuhi syarat dan mengajukan pendaftaran yaitu Fadil Imran.
Setelah Fadil Imran terpilih sebagai Ketua PBSI, banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan. Pekerjaan rumah yang ditinggalkan kepengurusan sebelumnya saat ia juga masuk di dalamnya.
Terkait hal tersebut, Fadil Imran harus menerima bila ada banyak orang yang skeptis dan ragu terhadap kemampuan dirinya menjadi Ketua PBSI. Hal itu wajar mengingat ia juga ada di dalam struktur kepengurusan PBSI yang gagal mempertahankan tradisi emas di Olimpiade Paris 2024 serta kegagalan-kegagalan lain dalam empat tahun ke belakang.
Berangkat dari situ, Fadil Imran bisa menjadikan momen ini sebagai ajang pembuktian. Ia bisa menunjukkan bahwa visi misi yang sudah disusun olehnya bisa diterjemahkan dalam langkah-langkah detail dan terarah dalam keseharian.
Nilai plus Fadil Imran sebagai Ketua PBSI adalah dia sudah paham masalah-masalah yang ada dalam empat tahun ke belakang. Jadi saat kepengurusan baru resmi dimulai nantinya, Fadil Imran tak perlu lagi menjalani periode meraba masalah, memetakan persoalan, dan mengumpulkan keluhan-keluhan.
Nilai plus lain, Fadil Imran memang menggemari badminton. Ia kerap bermain dan bertemu dengan legenda-legenda badminton.
Hal ini setidaknya bisa jadi satu modal dan pegangan, bahwa Fadil Imran tentu tak akan main-main dan sekadar uji coba saat duduk di kursi Ketua PBSI.
Pembentukan kepengurusan PP PBSI akan dilakukan dan disusun oleh Fadil Imran dalam kurun waktu satu bulan. Entah berapa lama proses transisi sampai akhirnya kepengurusan era Fadil Imran resmi dilantik, namun yang pasti, mereka harus bergerak cepat karena PBSI saat ini dalam kondisi luka dan sakit.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>