Tanda-tanda Suram Striker Timnas Indonesia di Liga 1 2024/2025

Abdul Susila | CNN Indonesia
Selasa, 13 Agu 2024 08:25 WIB
Dimas Drajad gagal mencetak gol pada laga pembuka Liga 1 2024/2025. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pekan pertama Liga 1 2024/2025 seperti jadi alarm tanda bahaya bagi masa depan jajaran striker atau penyerang asal Indonesia.

Dalam pertandingan awal musim ini, pemain asing langsung mendominasi daftar pemain tersubur. Gustavo Almeida terdepan berkat trigol saat Persija menjamu Barito Putera, Sabtu (10/8).

Berikutnya ada ujung tombak Persib, David da Silva, dengan dwigol ke gawang PSBS Biak, saat pembukaan Liga 1 2024/2025. Striker PSM Makassar, Nermin Heljita, juga mencetak dwigol di pekan pertama.

Pada saat yang sama tak ada nama striker Indonesia yang membukukan namanya di papan skor. Yang ada, gelandang hingga winger, seperti Beckham Putra, Bayu Otto, hingga Rizky Eka Pratama.

Striker Timnas Indonesia, jika mengacu daftar panggil terakhir saat melawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Dimas Drajad, belum memperlihatkan ketajaman.

Pemain Maung Bandung ini debut resmi di kompetisi dan tampil 60 menit. Dalam debutnya itu Dimas punya dua peluang mencetak gol yang sayangnya gagal dikonversi menjadi gol dan satu assist.



Pemain depan Indonesia lainnya, seperti Malik Risaldi, Ramadhan Sananta, atau Hokky Caraka belum mencatatkan namanya di papan skor. Situasi ini sejatinya mirip dengan musim sebelumnya.

Saat itu tak ada striker nasional yang langsung gacor di pekan perdana kompetisi. Sebaliknya penyerang asing, baik baru maupun yang sudah lama, yang langsung unjuk gigi.

Pada akhir musim, tercatat 10 pemain terbaik diisi pemain asing. Hanya ada dua pemain nasional, yakni Malik dan Stefano Lilipaly, yang masuk daftar 20 besar pemain tersubur.

Hal serupa bukan tak mungkin terjadi kembali. Saat ini jumlah pemain asing semakin bertambah. Jika musim lalu hanya enam pemain asing, mulai musim ini setiap klub bisa punya delapan pemain asing.

Sudah begitu, setiap klub bisa punya dua striker asing, dari awalnya cuma satu. Ini membuat striker-striker Indonesia terancam. Jika tidak bersaing, mereka akan semakin tenggelam.

Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>

Berharap Intuisi Asisten STY


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :