Di balik emas Olimpiade Rizki Juniansyah terdapat sosok seorang ibu bernama Yeni Rohaeni Durachim yang selalu menemani dan mendukung sang putra.
Yeni turut pula berada di Paris memberi dukungan moril kepada anak ketiganya tersebut. Keberadaan Yeni di Paris ikut menguatkan mental Rizki yang punya kebiasaan unik.
Lifter yang meraih medali emas Olimpiade di kelas 73 kilogram putra itu selalu meminum air cuci tangan dan cuci kaki sang ibu sebelum bertanding.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebiasaan tersebut dibenarkan Yeni yang juga seorang mantan atlet angkat besi.
"Ritual Kiki selalu kalau keberangkatan dia selalu cuci kaki, cuci tangan saya, cuci kaki, lalu dia minum gitu. Ritual dia, dia percaya dia sendiri bahwa dia ngerasa pengen bersih mungkin ya. Banyak dosa mungkin ya, semua juga banyak dosa. Cuma ya Rizki kebiasaannya begitu," terang Yeni.
Sang ibunda yang datang bersama salah satu kakak Rizki, Rizka Anjani Yasin, turut merasa 'jungkir balik' saat menyaksikan lifter andalan Indonesia itu tampil menghadapi rival-rival seperti Shi Zhiyong, Weeraphon Wichuma, dan Bozhidar Andreev.
"Ya Alhamdulillah ya, sempet deg-degan juga ya melihat anak sendiri di panggung, saya merasa bersyukur, Rizki sudah bisa mencapai targetnya dia," aku Yeni.
"Rasanya waduh, tegang pokoknya gitu mah enggak bisa diomongin lagi lah. Tegang dan terharu, sedih juga lah," ucapnya menambahkan.
Emas Olimpiade dari Rizki merupakan sumbangan emas yang pertama dari cabang olahraga angkat besi Indonesia. Dalam 24 tahun terakhir, angkat besi tercatat selalu mempersembahkan medali untuk kontingen merah putih.
(abs/nva)