ANALISIS

Apakah Timnas Indonesia Siap Tanpa TC Jangka Panjang?

M Rizki Haerullah | CNN Indonesia
Kamis, 15 Agu 2024 08:51 WIB
Timnas Indonesia dipastikan tak lagi memberlakukan sistem pemusatan latihan (TC) jangka panjang menjelang tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong saat memimpin latihan. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Indonesia dipastikan tidak lagi memberlakukan sistem pemusatan latihan (TC) jangka panjang menjelang tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lantas, sudah siapkah Timnas Indonesia menghapus sistem TC jangka panjang?

Jika tahun lalu atau tepatnya pada April 2023, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan TC jangka panjang masih menjadi pendekatan paling cocok untuk Timnas Indonesia. Hal itu dikarenakan pemain-pemain di Indonesia belum bisa diperlakukan seperti di Eropa.

Namun pada bulan lalu atau tepatnya Juli 2024, Erick Thohir menyatakan bahwa Timnas Indonesia tak perlu lagi TC jangka panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu, ada dampak positif dan negatif dari kebijakan baru PSSI terkait TC Timnas Indonesia. Namun keputusan Erick Thohir ini terbilang langkah yang berani dan juga untuk mengakomodasi keinginan klub-klub agar pemain mereka tidak terlalu lama meninggalkan tim demi memenuhi panggilan TC Timnas Indonesia. Mengingat sering terjadi 'konflik soal pemanggilan pemain' antara klub dan Timnas Indonesia.

Akhirnya, saat ini PSSI membuat kebijakan baru yakni memutuskan bahwa pemain Timnas Indonesia wajib bergabung empat hari sebelum agenda pertandingan FIFA Matchday. Aturan ini sudah disepakati oleh klub saat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru membahas soal jadwal Liga 1 2024/2025.

Namun Erick Thohir punya pesan khusus kepada klub-klub. Ia menekankan kepada klub ikut tanggung jawab dengan memberikan banyak kesempatan bermain untuk pemain-pemain Timnas Indonesia di liga.

Hal itu sangat penting demi menjaga kondisi fisik, mental, visi bermain, atmosfer pertandingan, dan sentuhan pemain Timnas Indonesia tetap terjaga di level yang baik serta kompetitif. Untuk itu permintaan Erick Thohir ini wajib menjadi perhatian dan didukung penuh oleh klub, khususnya jajaran pelatih agar kata-kata 'Timnas yang kuat lahir dari kompetisi yang hebat' bisa benar-benar terealisasi.

Kini pelatih-pelatih klub wajib bahu-membahu membantu Shin Tae Yong dalam menyiapkan 'atribut skill' para pemain Timnas Indonesia agar bisa tampil maksimal saat membela tim Merah Putih. Sebab ini menjadi satu-satunya solusi agar TC jangka pendek Timnas Indonesia bisa berakhir positif.

Misalkan, pelatih-pelatih kiper di klub harus bisa juga meningkatkan kualitas kiper Timnas Indonesia lewat pola pelatihan yang terbaik layaknya di tim nasional. Begitu juga untuk pemain belakang, tengah, sayap, hingga depan. Jadi, saat para pemain itu datang ke panggilan timnas mereka sudah dalam kondisi terbaik dan langsung siap tempur. Artinya, pelatih-pelatih di klub juga dituntut untuk naik level.

Jika pelatihan di klub sudah bagus, maka para pemain akan datang ke Timnas Indonesia dengan dasar permainan (fisik, teknik, taktik, dan mental) yang juga bagus.

Sehingga Shin Tae Yong hanya tinggal memoles atau fokus dalam membangun chemistry antar pemain serta pemahaman taktik kepada tim. Sebab Shin Tae Yong juga hanya punya waktu empat hari untuk meramu Timnas Indonesia jelang agenda FIFA Matchday. Intinya dibutuhkan sinergi antara pelatih klub dan timnas.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Jordi Amat dan Justin Hubner Absen, Baggott Dipanggil?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER