Taufik Hidayat menyebut Tim Ad Hoc Olimpiade 2024 bentukan PBSI sudah bekerja maksimal, meski hanya meraih satu medali di Prancis.
Satu-satunya medali itu disumbangkan Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri. Gregoria meraih medali perunggu setelah pertandingan perebutan peringkat ketiga tunggal putri Olimpiade Paris 2024 tidak digelar usai atlet Spanyol Carolina Marin mundur karena cedera di semifinal.
Menurut Taufik, Tim Ad Hoc sudah bekerja dengan maksimal. Sejak dibentuk pada akhir 2023, kerja maraton dilakukan. Hanya saja waktu ini dianggap kurang panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kemarin dibilang tim Ad Hoc pendek [jangka waktunya] ya kita bersyukur lah punya waktu, tapi olahraga tak instan. Itu butuh waktu panjang," kata Taufik, Kamis (15/8).
"Jadi sekali lagi, Olimpiade ini tak segampang yang orang kira. Masuk Olimpiade saja sudah bagus apalagi dapat medali, apalagi medali emas," ujarnya saat jumpa pers.
Dalam pandangan Taufik, pemain harus dirawat dan dilatih dengan baik sejak dini. Baginya, pengurus PBSI saat ini tidak bisa dijadikan kambing hitam atas kegagalan di Olimpiade 2024.
Sebaliknya Taufik meminta semua pihak menatap ke depan. Bukan saatnya lagi saling menyalahkan. Kini saatnya membangun badminton lebih baik dari pelajaran Olimpiade 2024.
"Dari sini kalau kita dibilang pengurusnya disalahin ya kita sudah berbuat maksimal. Ayo kita lihat ke depan sama-sama lebih bagus lagi dan kita punya waktu panjang saling mendukung untuk Olimpiade berikutnya," kata peraih medali emas Olimpiade 2004.
"Kekalahan ini jadi pacuan kami, terutama ketua kami yang baru ini [Fadil Imran] agar lebih fight lagi, kasih spirit lagi, dan bisa lebih baik lagi 2028 di Olimpiade LA," ujar Taufik.
(abs/nva)