Atlet tunggal putri badminton Korea Selatan, An Se Young, dikabarkan jadi korban senioritas di pemusatan latihan badminton Korea Selatan selama tujuh tahun.
An Se Young masuk pelatnas Korea Selatan pada 2017 ketika masih 15 tahun saat bersekolah menengah pertama. Kala itu dirinya jadi atlet paling muda sehingga disebut mengalami sederet pengalaman tak menyenangkan.
Kabar ini menjadi sorotan media-media Korea Selatan, salah satunya Maekyung (MK). Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu mendapatkan perlakuan yang tidak baik selama berada di pelatnas badminton Korea Selatan mulai dari penanganan cedera yang buruk, pelatihan yang terlalu menitikberatkan sektor ganda, kesempatan berkompetisi, hingga senioritas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"An Se Young peraih medali emas tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024 telah mengalami cedera lutut dan menderita karena kebiasaan buruk di dunia olahraga seperti membersihkan kamar beberapa senior hingga mencuci baju selama tujuh tahun di tim nasional," tulis MK.
Media Korea Selatan lainnya, MT juga memberitakan hal serupa. Bahkan, MT memuat artikel yang memberitakan orang tua An Se Young pernah mengajukan laporan kasus sang anak kepada Asosiasi Badminton Korea (BKA), tapi tidak mendapat respons positif.
"Orang tua An Se Young pernah bertemu dengan asosiasi [BKA] dan meminta agar masalah keseharian di tim diperbaiki. Namun para pelatih timnas menjawab mereka tidak bisa langsung menyelesaikan masalah ini dan akan memperbaikinya secara bertahap," tulis MT.
"An Se Young diketahui telah mengeluh kepada BKA dengan mengatakan 'Saya telah dirugikan oleh tugas-tugas ini dalam situasi di mana saya perlu istirahat setelah berlatih'," tulis MT.
An Se Yong tengah menjadi perhatian usai mengungkap keburukan-keburukan dari Asosiasi Badminton Korea (BKA)
Pernyataan An Se Young pada konferensi pers usai menjadi juara Olimpiade 2024 tak ubahnya bak petir di siang bolong bagi BKA. Hubungan An Se Young dan BKA masih diliputi ketegangan sampai sekarang.
An Se Young kemudian memberi pernyataan lengkap di tengah kisruh dengan Asosiasi Badminton Korea (BKA). Ia menyampaikan kalimat panjang lebar di akun Instagram, Jumat (16/8) yang berisi tentang permohonan maaf dan keinginan bicara dengan BKA untuk mencari solusi.
(ikw/har)