Statistik Apik Maarten Paes, Calon Starter Kiper Timnas Indonesia

Maarten Paes memiliki statistik apik bersama FC Dallas sebelum gabung Timnas Indonesia pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Maarten Paes resmi bisa bermain untuk Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, September mendatang, setelah PSSI memenangkan banding di FIFA. Kemenangan PSSI dalam banding FIFA itu diumumkan ketua umum Erick Thohir, Minggu (18/7).

Penantian Maarten Paes selama hampir empat bulan setelah resmi jadi warga negara Indonesia (WNI) pada akhir April pun usai.

Kehadiran Maarten Paes begitu dinanti publik Indonesia. Pasalnya, Paes memiliki kualitas individu yang bagus sebagai penjaga gawang.

Statistik Maarten Paes bersama klub MLS, FC Dallas, tidak main-main. Dikutip dari situs MLS, Dalam 25 pertandingan pada MLS 2024, Paes tercatat membuat 99 penyelamatan.

Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan dua musim sebelumnya. Tidak hanya itu, persentase penyelamatan kiper 26 tahun ini juga tinggi, yakni mencapai 71,7 persen.

Meski begitu, sejauh ini gawang Maarten Paes sudah kebobolan 39 gol dalam 25 pertandingan. Angka tersebut lebih banyak ketimbang dua musim terakhir.

Hanya saja, jumlah kebobolan tersebut tidak selalu mutlak tanggung jawab kiper, namun juga bergantung pada performa lini belakang.

Statistik ciamik lain juga ditunjukkan kiper kelahiran Belanda ini. Paes mempunyai persentase operan mencapai 78,4 persen. Catatan itu cocok untuk strategi Shin Tae Yong yang ingin membangun serangan dari belakang.

Persentase bola panjang Maarten Paes juga lebih bagus dibanding musim-musim sebelumnya, yaitu 39 persen. Statistik ini bisa digunakan Paes dan STY apabila Skuad Garuda membutuhkan serangan balik cepat usai memutus serangan lawan.

Dengan sederet statistik yang mengesankan itu, Maarten Paes berpotensi jadi starter dalam duel Timnas Indonesia vs Arab Saudi pada pertandingan pertama babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Paes bisa menggeser posisi Ernando Ari Sutaryadi yang dalam dua pertandingan terakhir pada babak ketua Kualifikasi Piala Dunia 2026 terlihat mengalami penurunan.

[Gambas:Video CNN]