Sebelum Marselino Ferdinan jadi sorotan bersama Timnas Indonesia senior, bakat jebolan akademi Persebaya Surabaya itu sudah terendus media asing.
The Guardian memasukkannya ke dalam daftar 60 pemain muda potensial pada 2021 lalu. Dalam daftar itu ada sederet nama yang kini akrab di telinga seperti Savinho, Yousoufa Moukoko, dan Gavi. Marselino adalah satu-satunya pemain Indonesia dan Asia Tenggara dalam daftar tersebut.
Kala itu pesona Marselino menguat berkat performa impresif dalam debut di tim senior Persebaya Surabaya. Ia terpilih jadi pemain muda terbaik Liga 1 2021/2022. Setelahnya, Marselino melanglang buana bersama Timnas Indonesia hingga namanya berkibar ke Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, Marselino harus berjuang keras untuk mendapatkan jam terbang di Oxford. Ia punya saingan dengan level tinggi di tim asuhan Des Buckingham tersebut.
Sang pelatih punya kebiasaan menerapkan formasi 4-1-4-1. Dengan posisi utama Marselino sebagai gelandang serang, kesempatan terbuka baginya mengingat Marceng, sapaan Marselino juga bisa dimainkan sebagai sayap kiri, sayap kanan, dan gelandang tengah.
Ada empat pemain andalan Oxford yang selalu starter dalam tiga laga terakhir musim ini. Mereka adalah Ruben Rodrigues (gelandang serang), Tyler Goodrham (sayap kanan), Cameron Brannagan (gelandang tengah), dan Przemyslaw Placheta (sayap kiri).
Kesempatan realistis bagi Marselino sejauh ini adalah menarik hati pelatih sebagai pelapis mereka berempat. Sebab Marselino juga akan bersaing dengan pemain lain di bangku cadangan.
Jadi pelapis adalah tahap pertama yang perlu dilakukan Marselino. Ia tak perlu terburu-buru menargetkan jadi pemain utama musim ini. Berjuang demi menit bermain adalah visi yang perlu ditanamkan Marselino saat ini bersama Oxford.
Toh, Des Buckingham secara terbuka melempar pujian untuk Marselino. Pelatih yang punya pengalaman menangani timnas Selandia Baru dan Mumbai City di Liga India itu punya gambaran terukur terhadap kualitas Marselino. Ini jadi sinyal yang baik untuk karier Marselino demi mendapat satu tempat di skuad utama.
Marselino perlu menjalani sekaligus menikmati setiap proses yang tengah ia jalani. Perjalanannya masih panjang dan dia butuh dukungan moral dari banyak pihak agar kariernya terus berkembang di negeri orang.