Jakarta, CNN Indonesia --
Marselino Ferdinan punya kesempatan debut di Oxford United dalam pertandingan lawan Coventry pada putaran kedua Piala Liga Inggris, Rabu (28/8) dini hari WIB.
Oxford United resmi mengumumkan Marselino Ferdinan sebagai pemain baru pada 19 Agustus lalu. Sejauh ini, pemain 19 tahun itu belum mencatat debut dan masuk skuad utama The U's.
Sejak Marceng, panggilan akrab Marselino, diresmikan sebagai penggawa anyar, ada satu pertandingan yang sudah dijalani oleh Oxford United. Kala itu Oxford melawan Blackburn Rovers di divisi Championship pada 24 Agustus lalu. Oxford kalah 1-2 dalam laga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terselip harapan, ada nama Marselino muncul pada kesempatan kali ini. Mengingat eks pemain KMSK Deinze itu sudah mendapat nomor punggung, seharusnya Marselino bisa merumput segera mungkin.
Tapi keputusan bergantung pada pelatih, dalam hal ini Des Buckingham. Juru taktik jadi sosok sentral dalam nasib Marselino di rumah barunya.
Sinyal positif sudah disampaikan oleh Buckingham tak lama setelah Marselino bergabung. Ia memuji performa pemuda kelahiran Jakarta, 9 September 2004 itu selama berseragam Timnas Indonesia.
"Marselino adalah pemain muda yang mengesankan. Kami sudah menonton beberapa pertandingan dan menerima laporan tentangnya. Di Asia dia adalah salah satu pemain muda terbaik yang datang, jadi ini adalah kesempatan dalam memilikinya di sini dan jadi bagian dari pekerjaan yang kami lakukan," kata Buckingham di situs resmi klub.
Kata-kata Buckingham tentang Marselino bukan tanpa alasan. Sebab pelatih 39 tahun itu cukup mengenal karakter pesepakbola Asia karena pernah menangani klub Liga India, Mumbai City tiga tahun lalu.
Isyarat lampu hijau ini yang perlu jadi acuan bahwa cepat atau lambat Marselino akan diberi kesempatan. Tinggal sang pemain yang perlu berjuang maksimal agar sorot mata pelatih tertuju padanya.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Ada optimisme tersendiri ketika Marselino meneruskan petualangannya di Eropa. Tidak banyak pemain Indonesia yang punya nyali sebesar ini dalam memperjuangkan karier di dunia si kulit bundar.
Usianya bahkan belum genap 20 tahun. Tapi eks pemain Persebaya Surabaya itu mau meninggalkan zona nyaman di Liga Indonesia plus punya tekad besar untuk bertahan di benua Biru. Mentalitas ini yang patut diacungi jempol.
Terlebih tantangan Marselino tak main-main. Segala hal akan jadi lebih menantang dibandingkan panggung yang sudah dijajaki Marselino sebelumnya.
Salah satunya adalah persaingan untuk jadi pilihan utama pelatih. Sebab posisi yang biasa ditempati Marselino sudah ada 'kuncennya' masing-masing.
Marselino adalah pemain dengan posisi asli sebagai gelandang serang. Di Persebaya, ia mendapat tugas sebagai motor serangan. Marselino juga kerap dipasang pelatih Aji Santoso sebagai sayap kiri dan sayap kanan lantaran punya karakter penjelajah.
Performa yang menonjol membuat Marselino jadi langganan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae Yong. Kombinasi ketenangan dalam menggiring bola dan kemampuan membuka ruang yang mumpuni menjadikan namanya kerap jadi starter di tim senior Garuda.
Itu pula yang membuat STY kerap memberi tugas tambahan untuk Marselino. Dalam beberapa kesempatan, Marselino kerap dipasang sebagai gelandang box to box untuk mengatur tempo permainan.
Namun di Oxford United, posisi yang biasa ditempati Marselino sudah diisi oleh pemain-pemain andalan. Di sayap kiri sudah ada Przemyslaw Placheta. Di sayap kanan terdapat Tyler Goodrham.
Lalu di gelandang tengah jadi milik kapten tim Cameron Brannagan yang berduet dengan Ruben Rodrigues sebagai gelandang serang. Nama-nama tersebut adalah pemain yang terbilang punya pengalaman mumpuni di sepak bola Inggris.
Marselino kemungkinan bisa jadi pelapis posisi yang sudah diisi masing-masing nama tersebut. Dengan kelebihan Marselino sebagai pemain serba bisa, bukan tak mungkin ia akan bermain maksimal saat diberi kesempatan tampil oleh pelatih.
Melihat situasi ini, nampaknya publik tidak perlu merongrong Oxford United untuk cepat-cepat memainkan Marselino. Benar adanya bahwa Marselino berstatus pemain profesional yang harus bekerja semaksimal mungkin di tengah ikatan kontraknya.
Tapi seperti pemain lainnya, Marselino adalah manusia biasa. Ia butuh waktu dan dukungan dari berbagai pihak dalam perjalanan panjangnya menuju puncak.
[Gambas:Video CNN]