Ada optimisme tersendiri ketika Marselino meneruskan petualangannya di Eropa. Tidak banyak pemain Indonesia yang punya nyali sebesar ini dalam memperjuangkan karier di dunia si kulit bundar.
Usianya bahkan belum genap 20 tahun. Tapi eks pemain Persebaya Surabaya itu mau meninggalkan zona nyaman di Liga Indonesia plus punya tekad besar untuk bertahan di benua Biru. Mentalitas ini yang patut diacungi jempol.
Terlebih tantangan Marselino tak main-main. Segala hal akan jadi lebih menantang dibandingkan panggung yang sudah dijajaki Marselino sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah persaingan untuk jadi pilihan utama pelatih. Sebab posisi yang biasa ditempati Marselino sudah ada 'kuncennya' masing-masing.
Marselino adalah pemain dengan posisi asli sebagai gelandang serang. Di Persebaya, ia mendapat tugas sebagai motor serangan. Marselino juga kerap dipasang pelatih Aji Santoso sebagai sayap kiri dan sayap kanan lantaran punya karakter penjelajah.
Performa yang menonjol membuat Marselino jadi langganan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae Yong. Kombinasi ketenangan dalam menggiring bola dan kemampuan membuka ruang yang mumpuni menjadikan namanya kerap jadi starter di tim senior Garuda.
Itu pula yang membuat STY kerap memberi tugas tambahan untuk Marselino. Dalam beberapa kesempatan, Marselino kerap dipasang sebagai gelandang box to box untuk mengatur tempo permainan.
Namun di Oxford United, posisi yang biasa ditempati Marselino sudah diisi oleh pemain-pemain andalan. Di sayap kiri sudah ada Przemyslaw Placheta. Di sayap kanan terdapat Tyler Goodrham.
Lalu di gelandang tengah jadi milik kapten tim Cameron Brannagan yang berduet dengan Ruben Rodrigues sebagai gelandang serang. Nama-nama tersebut adalah pemain yang terbilang punya pengalaman mumpuni di sepak bola Inggris.
Marselino kemungkinan bisa jadi pelapis posisi yang sudah diisi masing-masing nama tersebut. Dengan kelebihan Marselino sebagai pemain serba bisa, bukan tak mungkin ia akan bermain maksimal saat diberi kesempatan tampil oleh pelatih.
Melihat situasi ini, nampaknya publik tidak perlu merongrong Oxford United untuk cepat-cepat memainkan Marselino. Benar adanya bahwa Marselino berstatus pemain profesional yang harus bekerja semaksimal mungkin di tengah ikatan kontraknya.
Tapi seperti pemain lainnya, Marselino adalah manusia biasa. Ia butuh waktu dan dukungan dari berbagai pihak dalam perjalanan panjangnya menuju puncak.