Kategori U-20 adalah salah satu fase paling krusial dalam piramida sepak bola profesional. Biasanya di usia ini seleksi alam akan diberlakukan, layak di pentas tertinggi atau sebaliknya.
Bakat dan kualitas bawaan biasanya hanya beda-beda tipis. Pada fase ini yang menentukan adalah militansi latihan dan cara mengelola diri akan nilai-nilai keatletan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji coba internasional salah satunya untuk mempelajari dengan saksama hal-hal tersebut. Pemain dikonfrontasi secara langsung kualitas individu dan pemahaman taktiknya.
Yang menggembirakan, sebagian besar pemain Indonesia U-20 saat ini adalah jebolan juara Piala AFF U-16 2022 dan juara Piala AFF U-19 2024, juga Piala Dunia U-17 2023.
Sedikit banyak, pemain-pemain ini punya pengalaman tampil di fase tertinggi ajang usia muda. Para pemain setidaknya bisa mengukur kualitas individu mereka seperti apa.
Ini berbeda dibanding saat tampil di Toulon Cup 2024 lalu. Saat itu lawan yang dihadapi usianya di atas mereka. Kekalahan di Prancis tidak bisa menjadi tolok ukur kematangan pemain.
Sebaliknya, jumpa Argentina di Seoul Earth on Us Cup 2024 ini, bisa menjadi cerminan. Sebagai talenta terbaik ASEAN di kategori usianya, bakat-bakat pemain akan dikonfrontasi.
Dari laga ini pemain, termasuk tim pelatih, bisa mengukur seberapa besar perbedaan inteligensi sepak bola Indonesia dan Argentina, untuk kemudian diperbaiki bersama.
Indra, secara tegas juga mengatakan bahwa memetik pelajaran dari uji coba adalah salah satu tujuan utama berlatih di Korea ini. Harapannya pemain jadi terpacu mengasah kualitas diri.
Memang banyak faktor yang mempengaruhi, seperti rutinitas kompetisi pembinaan di dalam negeri, tetapi tetap saja militansi individu pemain bisa mempengaruhi kualitas.
Bisakah Timnas Indonesia U-20 unggul atas Argentina? Tak ada yang mustahil, tetapi yang terpenting dari uji coba ini kiranya bagaimana pemain meresapi nilai-nilai keatletan yang profesional.
(har)