Jakarta, CNN Indonesia --
Nama besar Argentina di sepak bola tidak diragukan, tetapi tak bisa jadi alasan bagi Timnas Indonesia U-20 untuk menatap dengan inferior.
Timnas Indonesia U-20 akan bentrok dengan Argentina U-20 di Stadion Seoul Mokdong, Rabu (28/8) siang. Ini merupakan laga perdana turnamen yang diikuti empat negara tersebut.
Dilihat dari daftar pemain, lawan yang akan dihadapi bukan jebolan Piala Dunia U-17 2023 dan Piala Dunia U-20 2023. Skuad yang tampil di Seoul Earth on Us Cup 2024 ini sama sekali berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun mereka baru saja menjuarai turnamen di Jepang. Ini pertanda bahwa tim asuhan Claudio Gugnali ini punya potensi untuk merepotkan bahkan melibas Garuda Jaya.
Indonesia berpotensi dibantai Argentina jika tampil inferior. Dalam artian Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan minder atau kalah mental sebelum pertandingan dimulai.
Jika percaya diri bisa membuat perlawanan, bukan tidak mungkin malah meraih kemenangan. Mentalitas seperti ini yang perlu diperlihatkan tim asuhan Indra Sjafri ini.
Dalam duel ini kemenangan memang bukan tujuan utama. Hanya saja, selazimnya sepak bola, kemenangan adalah salah satu tujuan yang harus dipertontonkan dalam laga.
Soal ini, Indra percaya anak asuhnya tak akan gentar. Pelatih asal Sumatera Barat ini akan menetapkan pemain yang paling siap melawan Argentina. Kematangan taktik dan fisik pemain akan diuji.
Secara fisik, kondisi pemain Indonesia U-20 tak mengkhawatirkan selepas Piala AFF U-19 2024. Pemain datang ke pemusatan latihan dalam kondisi prima dan motivasi berlipat ganda.
Meski beberapa pemain absen, seperti Jens Raven dan Welber Jardim, kekuatan Indonesia U-20 diyakini tak tergerus. Indra meyakini tak ada ketergantungan atas satu atau dua pemain.
Karenanya racikan Indra akan diuji. Karakter Argentina sebagai salah satu kiblat sepak bola Amerika Latin akan menjadi tantangan bagi pemain Indonesia lepas dari tekanan.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Kategori U-20 adalah salah satu fase paling krusial dalam piramida sepak bola profesional. Biasanya di usia ini seleksi alam akan diberlakukan, layak di pentas tertinggi atau sebaliknya.
Bakat dan kualitas bawaan biasanya hanya beda-beda tipis. Pada fase ini yang menentukan adalah militansi latihan dan cara mengelola diri akan nilai-nilai keatletan.
Uji coba internasional salah satunya untuk mempelajari dengan saksama hal-hal tersebut. Pemain dikonfrontasi secara langsung kualitas individu dan pemahaman taktiknya.
Yang menggembirakan, sebagian besar pemain Indonesia U-20 saat ini adalah jebolan juara Piala AFF U-16 2022 dan juara Piala AFF U-19 2024, juga Piala Dunia U-17 2023.
Sedikit banyak, pemain-pemain ini punya pengalaman tampil di fase tertinggi ajang usia muda. Para pemain setidaknya bisa mengukur kualitas individu mereka seperti apa.
Ini berbeda dibanding saat tampil di Toulon Cup 2024 lalu. Saat itu lawan yang dihadapi usianya di atas mereka. Kekalahan di Prancis tidak bisa menjadi tolok ukur kematangan pemain.
Sebaliknya, jumpa Argentina di Seoul Earth on Us Cup 2024 ini, bisa menjadi cerminan. Sebagai talenta terbaik ASEAN di kategori usianya, bakat-bakat pemain akan dikonfrontasi.
Dari laga ini pemain, termasuk tim pelatih, bisa mengukur seberapa besar perbedaan inteligensi sepak bola Indonesia dan Argentina, untuk kemudian diperbaiki bersama.
Indra, secara tegas juga mengatakan bahwa memetik pelajaran dari uji coba adalah salah satu tujuan utama berlatih di Korea ini. Harapannya pemain jadi terpacu mengasah kualitas diri.
Memang banyak faktor yang mempengaruhi, seperti rutinitas kompetisi pembinaan di dalam negeri, tetapi tetap saja militansi individu pemain bisa mempengaruhi kualitas.
Bisakah Timnas Indonesia U-20 unggul atas Argentina? Tak ada yang mustahil, tetapi yang terpenting dari uji coba ini kiranya bagaimana pemain meresapi nilai-nilai keatletan yang profesional.
[Gambas:Video CNN]