2 Alasan Leani Ratri Oktila Menangis usai Raih Emas Paralimpiade 2024
Leani Ratri Oktila tak bisa menahan tetes air mata jatuh di pipinya usai memenangi laga final ganda campuran kategori SL3-SU5 di Paralimpiade 2024.
Memastikan emas di tangan, rasa haru menyelimuti Ratri. Wanita 33 tahun yang kini berpasangan dengan Hikmat Ramdani mengalahkan pasangan Indonesia lainnya Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah.
Ratri tak kuasa menahan tangis lantaran lawan yang harus dihadapinya adalah rekan sendiri. Bersama Khalimatus, tiga tahun lalu di Paralimpiade Tokyo, Ratri meraih emas.
Selain lantaran masalah hubungan erat dengan sosok yang harus menjadi lawan di semifinal, Ratri juga begitu emosional ketika naik podium.
"Saya menangis karena saya dan Khalimatus terlalu dekat. Di Tokyo saya dan Khalimatus itu partner dan dapat emas, jadi saya menjadi lawan. Tapi ketika bendera [merah putih] terangkat, Indonesia raya berkumandang saya kembali menangis," kata Ratri.
"Paling tidak saya sudah mencapai target dari NPC," sambungnya.
Ratri adalah salah satu atlet andalan Indonesia dalam Paralimpiade kali ini. Kemampuannya di pentas para badminton sudah dibuktikan dengan prestasi mentereng.
Sebelum meraih emas Paralimpiade 2024 bersama Hikmat, Ratri meraih emas Paralimpiade 2020 bersama Khalimatus di sektor ganda putri dan bersama Hary Susanto di ganda campuran.
Ratri menjelaskan sempat berpikir pensiun setelah Paralimpiade Tokyo, namun menurut Ketua Umum National Paralympic Committee Senny Marbun keberadaannya masih menjadi aset penting bagi Indonesia di Paralimpiade kali ini.
Ratri pun menjawab perihal kemungkinan tampil pada Paralimpiade 2028 yang akan berlangsung di Los Angeles
"Siap, tapi mungkin hanya turun satu nomor," ucap Ratri.
(ikw/nva)