ANALISIS

Timnas Indonesia vs Australia: Saatnya Ulang Kisah 43 Tahun Silam

CNN Indonesia
Selasa, 10 Sep 2024 08:05 WIB
Ada masa Timnas Indonesia bisa mengalahkan Australia di kandang pada 1981. Ini isyarat bahwa tim Garuda bisa mengulang sejarah 43 tahun silam.
Shin Tae Yong diharapkan punya taktik jitu untuk hadapi Australia. (ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK)

Selama era kepelatihan Shin Tae YongTimnas Indonesia hanya dua kali tumbang di Stadion Utama Gelora Bung Karno: dari Argentina dan Irak.

Memang tidak klinis catatannya, tetapi tetap saja GBK masih bertuah bagi Timnas Indonesia. Kehadiran suporter, yang mencapai lebih dari 70 ribu orang, bisa membuat gentar lawan.

Energi positif suporter ini semoga bisa mengatrol daya juang, motivasi, dan mentalitas pemain. Pasalnya, sejarah mencatat, menit-menit akhir masih menjadi momok bagi Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 2024 saja, dari 24 gol yang bersarang ke gawang Indonesia, hampir setengahnya tercipta pada menit-menit akhir. Ya, ada 11 gol yang tercipta di menit-menit krusial.

Saat imbang dengan Arab, Indonesia kebobolan di menit ke-45+3. Begitu pula saat kalah 0-4 dari Australia di Piala Asia, tiga gol tercipta di menit akhir. Ini peringatan darurat bagi Shin.

Secara teknis, duel lini tengah dan sayap sepertinya akan menjadi penentu hasil akhir. Jika Thom Haye dan Ivar Jenner (saat melawan Arab Saudi) tampil stabil, Australia akan kepayahan.


Kecepatan dan kelihaian winger Australia juga sangat perlu diantisipasi. Pemain dengan daya tahan dan juang tinggi, seperti Asnawi Mangkualam dan Calvin Verdonk, bakal sangat berguna.

Untuk lini pertahanan, Shin tak risau lagi. Semua pemain dalam kondisi yang prima. Idzes, Rizki Ridho, Muhammad Ferarri, Justin Hubner, atau Wahyu Prasetyo sama-sama siap tempur.

Tinggal bagaimana kejelian Shin mengatur para tembok pertahanan ini. Ketajaman analisis Shin atas kekuatan lawan akan dituangkan dalam pemilihan tiga dalam formasi 3-4-3 atau 3-5-2.

Beralih ke lini depan, kuncinya kecerdikan. Bek-bek Australia memiliki ketahanan fisik tinggi dan andal dalam duel satu lawan satu. Kiranya tidak bisa individu pemain jadi senjata.

Akankah ada kejutan dari Shin di lini depan? Pragmatisme strategi STY menunjukkan tidak. Karena itu kecerdikan Shin Tae Yong akan jadi kunci sejarah 43 tahun silam bisa terulang atau tidak.



(abs/abs/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER