ANALISIS

Timnas Indonesia: Piala Dunia 2026 Sudah Tak Terlalu Jauh Lagi

Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 11 Sep 2024 08:00 WIB
Piala Dunia 2026 belum dekat, tetapi sudah tidak terlalu jauh bagi Timnas Indonesia. Hasil imbang 0-0 melawan Australia salah satu barometernya.
Perjuangan menuju Piala Dunia 2026 masih akan terus berlanjut buat Timnas Indonesia. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

Dengan hasil imbang dengan Arab Saudi dan Australia, Indonesia menempati peringkat keempat Grup C Fase Ketiga Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Masih ada delapan pertandingan tersisa hingga Juni 2025 nanti. Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Bisa jadi Indonesia terbenam, tetapi bisa pula Garuda melenting.

Saat ini euforia Timnas begitu menggema. Tak hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Hadirnya pemain-pemain naturalisasi, turut mengatrol citra Timnas Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka ini: Marteen Paes, Jay Idzes, Sandy Walsh, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, juga Rafel Struick, jadi bintang.

Mereka memang bukan bintang dunia, di Eropa sana bukan siapa-siapa, tetapi di Indonesia relatif dipuja. Untuk ukuran dunia maya, mereka mulai diikuti jutaan orang (akun).

Pada saat yang sama, pemain-pemain yang tak berkiprah di Eropa kian kehilangan legitimasi. Status kebintangan mereka redup dan menit main di Timnas ikut tergerus.

Mereka ini: Ernando Ari, Nadeo Argawinata, Adi Satryo, Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, Ramadhan Sananta, Dimas Drajad, juga Hokky Caraka, tak layak tenggelam.

Sebaliknya, mereka seyogyanya terlecut. Tirakat pantas dilakukan. Menepi dari kesenangan dan berkutat dengan latihan dilakukan agar kesempatan senantiasa diberikan.

Apalagi PSSI belum akan berhenti dengan program naturalisasi. Terdekat, akan segera diproses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Kualitas keduanya bukan kaleng-kaleng.

Persaingan semakin ketat. Jika mimpi ke Piala Dunia 2026 layak diperjuangkan, pastikan bukan hanya cadangan. Wahyu Prasetyo sudah membuktikan layak diberi kesempatan.

Dalam delapan laga tersisa; tandang ke Bahrain dan China, menjamu Jepang dan Arab Saudi, tandang ke Australia dan lawan Bahrain, serta menjamu China dan tandang ke Jepang; ada asa.

Tampil di putaran final Piala Dunia 2026 sungguh tak mudah. Mungkin saja, langkah ke sana semakin dekat, tetapi itu tidak akan ada artinya jika performa diri stagnan.

Dan, performa PSSI juga tak boleh kendor. Jangan sampai orkestrasi politik menghambat. Frasa 'kick politic out of football' selayaknya dijiwai federasi. Ini bukan soal jauh dekat.



(jal/jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER