ANALISIS

Diganggu Isu Eksternal, Timnas Indonesia Pantang Hilang Fokus

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Jumat, 20 Sep 2024 09:38 WIB
Timnas Indonesia pantang hilang fokus menuju Piala Dunia 2026 setelah diganggu isu pemain naturalisasi memegang paspor ganda.
PSSI perlu menjalankan tugasnya dalam meningkatkan pembinaan. (Adhi Wicaksono)

Melalui UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI, Indonesia hanya mengenal kewarganegaraan tunggal dan kewarganegaraan ganda terbatas.

Untuk kewarganegaraan ganda terbatas khusus bagi anak yang berasal dari pernikahan campuran antara WNI dengan WNA. Namun mulai usia 18 hingga 21 tahun, sang anak harus memilih kewarganegaraan. Situasi ini terjadi pada Irfan Bachdim dan Elkan Baggott.

Nah, untuk pemain yang lahir di luar Indonesia dan kedua orang tuanya juga WNA, maka perlu menjalani proses naturalisasi. Namun setelah resmi jadi WNI maka yang bersangkutan harus menyerahkan paspor negara asalnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan memegang paspor ganda adalah tuduhan serius karena menyalahi hukum di Indonesia. Terlebih karena Belanda juga sudah tidak mengenal kewarganegaraan ganda sejak 2014 alhasil semua pemain naturalisasi seharusnya sudah tidak memegang paspor lamanya.

Belum lagi nama-nama pemain yang diduga memegang paspor ganda tidak disebutkan. Tuduhan tanpa bukti yang valid adalah bola liar dan bisa mengusik fokus tim atas apa yang sedang dijalani, dalam hal ini Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Patut diakui bahwa Timnas Indonesia mengalami peningkatan di lapangan dengan kehadiran pemain naturalisasi. Ini terlihat dari performa di Piala Asia 2023 dengan lolos ke fase gugur, peringkat FIFA yang naik tajam, dan tampil di putaran ketiga yang merupakan gerbang utama ke Piala Dunia 2026.

Mengimbangi Arab Saudi dan Australia juga memperkuat argumen peningkatan tim. Ini membuka harapan publik bahwa Timnas Indonesia mampu melangkah jauh menuju Piala Dunia.

Di satu sisi, polemik yang tengah terjadi bisa jadi pengingat bagi Timnas Indonesia dan PSSI untuk tetap menapak ke tanah. Sebab berita-berita wangi dan cerita manis dari Timnas Indonesia dapat membuat publik terlena terhadap persoalan esensial dalam lingkup bal-balan nasional.

Pasalnya urusan PSSI bukan hanya Timnas Indonesia. Contoh tanggungjawab besar lainnya adalah kompetisi dan pembinaan usia muda. Dua aspek ini juga punya persoalan turunan yang sama-sama penting semisal kualitas wasit, sepak bola wanita, dan kekerasan yang masih terjadi di lapangan hijau.

Sekali lagi, tidak ada masalah dalam naturalisasi pemain sebanyak apapun itu karena kebetulan pula mengambil pemain dengan latar belakang negeri asing sah di mata hukum dan keolahragaan. Tapi PSSI sebagai payung sepak bola Indonesia, harus tetap fokus pada segala tek tek bengek yang sudah jadi tugas mereka.



(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER