Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia U-20 akan melanjutkan perjuangan di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Timor Leste jadi lawan kedua dan Indonesia tidak boleh lengah menghadapi mereka.
Duel Indonesia vs Timor Leste akan berlangsung di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (27/9) pukul 19.30 WIB. Target tiga poin perlu kembali diwujudkan Jens Raven dan kawan-kawan untuk membuka lebar-lebar pintu lolos ke Piala Asia U-20 2025.
Saat ini skuad Garuda Nusantara berada dalam motivasi tinggi setelah menang 4-0 atas Maladewa pada laga pembuka, Rabu (25/9) lalu. Empat gol tanpa balas jadi bukti Indonesia begitu digdaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, pesta gol Indonesia ke gawang Maladewa jangan sampai jadi pemantik perasaan jemawa. Fokus di setiap laga jadi kunci dalam menjaga tren positif hingga akhir kualifikasi.
Sebab berkaca dari laga pembuka, Indonesia bukan tanpa kekurangan terutama di babak pertama. Aspek penyelesaian jadi penunda terbukanya keran gol meski berkali-kali pertahanan lawan sudah dibombardir.
Berdasarkan data yang dirangkum Lapangbola, Indonesia membukukan total 13 tendangan di babak pertama dan lima di antaranya tepat sasaran. Namun tidak ada satupun yang berbuah gol.
Secara permainan juga Indonesia begitu dominan dengan 87 persen penguasaan bola dan jumlah umpan yang jauh lebih banyak (357) berbanding 78 milik lawan pada 45 menit pertama.
Namun dengan absennya gol di paruh pertama, Indonesia butuh bermain lebih klinis dalam membuka sekaligus memaksimalkan peluang. Beruntung hal ini langsung diperbaiki di babak kedua dan empat gol pun tercipta.
Buang-buang peluang tak boleh terulang saat melawan Timor Leste. Karena bukan tak mungkin lawan bakal mencuri kesempatan dari sekecil apapun kesalahan yang timbul.
Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>
Kewaspadaan perlu jadi acuan dalam menjaga fokus memburu kemenangan. Timor Leste sama sekali bukan lawan yang bisa dipandang sebelah mata.
Saat melawan Yaman di laga perdana, Timor Leste mampu mencetak gol yang berawal dari kesalahan fatal yang dilakukan lawan. Saat itu, kiper Yaman Osamah Ali melempar bola ke arah Alexandro Bahkito yang langsung menyelesaikan peluang emas menjadi gol.
Ini adalah contoh kesalahan kecil yang dapat berakibat fatal untuk tim. Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri harus kembali mengingatkan pemainnya agar menjaga konsentrasi karena mereka hanya punya jeda satu hari untuk memulihkan kondisi fisik dan mental.
Sebab pertandingan kontra Timor Leste akan turut menentukan nasib Indonesia menuju Piala Asia U-20. Pasalnya, hanya satu tim yang berstatus juara dari setiap grup berhak mendapatkan satu tiket langsung ke putaran final turnamen.
Sedangkan finis di peringkat kedua tak serta-merta langsung lolos karena hanya ada lima runner up terbaik dari total 10 grup yang berlomba di fase kualifikasi.
Artinya, jika finis sebagai runner up Grup F, Indonesia harus bergantung nasib pada tim dari grup lain. Alhasil tak ada cara yang lebih aman selain menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan.
Sebab setelah melawan Timor Leste, Indonesia akan menghadapi Yaman pada laga penentuan. Kebetulan Yaman menang 3-1 atas Timor Leste sehingga jadi salah satu pesaing terkuat Indonesia dalam memperebutkan tiket lolos.
Kembali menengok laga sebelumnya, Indonesia juga tak boleh terlambat panas di babak pertama karena Indra Sjafri sudah menurunkan susunan pemain terbaik di awal laga. Pun jika ini kembali terjadi, maka Indra Sjafri harus cepat-cepat mencari jalan keluar.
Rotasi pemain jadi opsi yang efisien jika tim menemui kebuntuan. Keputusan Indra Sjafri memasukkan tiga pemain sekaligus saat jeda turun minum berhasil menghadirkan permainan yang lebih terstruktur, rentetan gol-gol dalam waktu singkat pun tercipta.
Hal-hal tersebut dapat jadi pelajaran untuk meningkatkan kualitas permainan pada laga berikutnya. Ditambah dengan memperhatikan gaya bermain lawan pada laga sebelumnya, maka kemenangan akan jadi milik Indonesia.
[Gambas:Video CNN]