Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus menyebut kericuhan selepas laga Persib Bandung versus Persija Jakarta masuk level B.
Menurut Ferry, kericuhan ini tak selayaknya terjadi. Namun demikian LIB tak ingin mengintervensi Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang akan mengadili peristiwa pada 23 September itu.
"Jadi, sanksi itu bukan ranahnya kita. Sanksi pengurangan poin dan seterusnya. Hanya memang rekomendasi atas kejadian-kejadian yang menurut kita grade A, B, atau C."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi justifikasi keputusan semua adanya di Komdis. Kita enggak punya badan judicial untuk melakukan sanksi-sanksi tadi," kata Ferry dalam jumpa pers di kantor LIB, Jumat (27/9).
Berdasarkan komunikasi LIB dengan perwakilan suporter, pihak keamanan, dan manajemen Persib, diakui ada akumulasi efek dari insiden suporter dengan steward di laga sebelumnya.
Namun, karena insiden dalam laga Persib versus Port FC adalah wilayah AFC, LIB tak bisa masuk mengusut. LIB hanya ingin memastikan hal serupa tak terulang kembali.
Menurut Ferry, insiden di Stadion Si Jalak Harupat termasuk level B. Maksudnya, skalanya sedang. Insiden ini tidak termasuk besar atau Level A, meski suporter masuk ke dalam lapangan.
"Kalau bicara hari ini, ya pandangan kita mungkin masuk grade B, tapi bukan rekomendasi, ya. Kita enggak pernah memberikan rekomendasi. Semua kewenangan itu ada di Komdis."
"Yang ada, tadi kita melakukan klarifikasi bahwa apakah ada dari sisi pelanggaran-pelanggaran yang ada dalam koridornya Liga. Kalau yang dalam koridor Liga, kita melihatnya tidak ada," ujar Ferry.
Soal apa sanksi yang bakal didapat Persib karena peristiwa ini, menurut Ferry akan segera diumumkan Komdis PSSI. Ferry enggan menebak apa sanksi yang akan dijatuhkan.
(afr/abs/nva)