ANALISIS

Timnas Indonesia Jatuh Lagi di Lubang yang Sama

Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 11 Okt 2024 09:30 WIB
Timnas Indonesia jatuh lagi di lubang yang sama saat bermain imbang 2-2 melawan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Wasit Ahmed Al Kaf mendapat pengawalan setelah laga Bahrain vs Indonesia. (REUTERS/Hamad I Mohammed)

Apakah wasit Ahmed Al Kaf melebihkan waktu pertandingan Bahrain vs Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, pada Kamis (10/10) malam? Bisa diperdebatkan.

Saat pertandingan berjalan 89 menit dan 34 detik, ada pelanggaran yang dilakukan Witan Sulaeman. Lalu laga dilanjutkan di angka 91 menit 50 detik. Artinya ada waktu sekitar dua menit yang terbuang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu ada beberapa momen yang membuat laga dihentikan. Seperti di menit ke-94 saat Marselino Ferdinan diganjar kartu kuning. Namun, seharusnya hal itu menjadi bagian dari pertandingan.

Dari seluruh rangkaian enam menit yang diberikan wasit saat injury time babak kedua, sebenarnya tidak ada insiden yang benar-benar membuat laga seharusnya berjalan hingga 100 menit, kecuali insiden tendangan bebas karena pelanggaran Witan.

Bahkan ketika Marselino Ferdinan tergeletak kesakitan di kotak penalti Bahrain, wasit Ahmed Al Kaf tidak menghentikan pertandingan. Pelanggaran-pelanggaran lain yang dilakukan pemain Indonesia seharusnya tidak dihitung wasit sebagai tambahan waktu saat injury time.

Namun, pada akhirnya wasit Ahmed Al Kaf tetap membiarkan berjalan hingga menit ke-100 dan Bahrain mencetak gol penyeimbang saat injury time kedua bermain sembilan menit.

Protes dari PSSI tentunya tidak akan mengubah hasil pertandingan Bahrain vs Indonesia, meski akan menjadi pelecut bagi AFC untuk meningkatkan kinerja wasit di Asia.

Maka dari itu, insiden wasit di Bahrain vs Indonesia harus segera dilupakan. Tidak akan mengubah hasil jika kita terus menyalahkan wasit atas hasil imbang ini.

Sebaliknya, Shin Tae Yong harus punya rencana yang lebih matang untuk menghadapi situasi ini, mengingat Indonesia sering kebobolan di menit-menit akhir. Ini yang perlu jadi sorotan, agar tak terulang saat melawan China (15/10).

Ada kalanya sebuah pergantian pemain berjalan efektif, tetapi ada pula masanya tidak efisien. Situasi tidak efisien inilah yang terjadi saat Timnas Indonesia melawan Bahrain.

Dua pergantian terakhir yang dilakukan Shin misalnya, memasukkan Nathan Tjoe-A-On dan Witan Sulaeman, kurang memberi dampak signifikan. Kali ini formula pergantian STY gagal.

Kedua pemain ini membuat pelanggaran krusial di depan garis kotak penalti. Harus diakui situasi ini membuat Bahrain yang mengejar gol penyeimbang seperti dapat angin segar.

Jika formula yang sama dilakukan saat melawan China, hasil akhir imbang atau malah kekalahan, mengintai. Hai Shin Tae Yong, jangan lagi Timnas Indonesia jatuh di lubang yang sama.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER