ANALISIS

Teror Fans Garuda ke Bahrain, Bisa Rugikan Timnas Indonesia?

Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 18 Okt 2024 08:04 WIB
Ancaman verbal suporter Garuda, membuat Bahrain jadi punya alibi atau landasan hukum meminta pindah venue ke FIFA
Para pemain Timnas Indonesia saat memasuki lapangan. (REUTERS/Hamad I Mohammed)

Benarkah bermain terbuka atau ofensif bukan gaya Timnas Indonesia? Apakah taktik defensif dengan memaksimalkan serangan balik lebih cocok dengan gaya permainan Jay Idzes cs?

Satu rumus tak tertulis dalam sepak bola, jika tim sukses itu berkat kerja keras tim di lapangan, tetapi saat kalah itu tanggung jawab pelatih. Rumus ini berlaku pula untuk Timnas.

Kegagalan Indonesia meraih tiga poin atas Bahrain dan China dengan kata lain tanggungjawab Shin Tae Yong. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak dikontrak PSSI untuk Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019, gaya main Shin memang defensif. Pola defensif 'brutal' dipakai saat lawan Vietnam di Piala AFF 2020 (2021).

Setelah itu, Shin seperti menemukan rumus jitu. Saat bertemu lawan kuat, permainan defensif jadi senjata meraih poin. Hanya saat melawan tim lemah Shin berani tampil ofensif.

Saat Shin nekad main ofensif melawan tim kuat, permainan tak mengecewakan. Namun hasilnya buruk. Hasil melawan Australia di Piala Asia 2023 (2024) adalah buktinya. Lihat statistik!

Hal sama terulang melawan China. Indonesia sangat dominan menguasai permainan, tetapi hasilnya kalah 1-2. Dan, lagi-lagi yang jadi koreng adalah antisipasi bola mati dan fokus.

Dari laga ke laga, setiap kebobolan, selalu saja skema lawan tak jauh berbeda, kalau tidak bola mati; injury time; blunder karena kurang fokus. Kebobolan bukan karena cerdik lawan.

Sebab itu, dalam enam laga tersisa, melawan Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain, China, dan Jepang, pola kebobolan semacam ini jangan sampai terulang-ulang terus.

Bagaimana dengan lini depan yang tumpul? Itu lain cerita. Ini terkait sumber daya pemain yang ada. Jika defensif menang efektif, mengapa terburu-buru main ofensif dengan lawan sulit.

Pekerjaan Shin memang sulit. Untuk itu ia dikontrak. Dan, sebagai suporter tugasnya memberi dukungan yang terukur. Tak asal main serang. Ujungnya bisa jadi buah simalakama.



(abs/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER