Menanti Gebrakan Prabowo untuk Olahraga Indonesia

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Selasa, 22 Okt 2024 15:32 WIB
Pemerintah Presiden Prabowo Subianto bisa melakukan pendekatan terhadap sejumlah stakeholder olahraga dunia agar Indonesia jadi tuan rumah event internasional.
Indonesia meraih dua medali emas pada Olimpiade Paris 2024. (ANTARA FOTO/WAHY PUTRO A)

Hasrat menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional harus diimbangi dengan kualitas atlet atau tim nasional cabang tersebut.

Menjadi tuan rumah bukan berarti menjadi bulan-bulanan bagi tim lain atau hanya sekadar sebagai kontingen pelengkap.

Indonesia perlu memberikan perlawanan sengit kepada negara lain. Dengan begitu, artinya Indonesia siap menjadi tuan rumah. Slogan 'sukses penyelenggaraan sukses prestasi' harus jadi pelecut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan tidak mungkin salah satu yang jadi pertimbangan bagi badan olahraga dunia dalam memberikan rekomendasi kepada sebuah negara untuk jadi tuan rumah event internasional karena kekuatan kontingen atau timnas yang mumpuni.

Prancis menempati peringkat kelima klasemen akhir medali Olimpiade Paris 2024 setelah sebelumnya di posisi kedelapan pada Olimpiade Tokyo 2020.

Dengan tuan rumah memiliki atlet atau skuad yang mumpuni, maka kursi-kursi tribune stadion atau gimnasium bakal terisi setiap kali tuan rumah bertanding.

Dari sisi penyiaran, ini akan jadi nilai tambah. Namun situasinya berbeda jika atlet atau timnas tuan rumah tidak bisa memberikan perlawanan. Bukan tidak mungkin saat babak gugur tribune-tribune akan kosong.

Peningkatan kualitas atau prestasi ini yang dinilai sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo. Hal itu diutarakan Menpora Dito Ariotedjo usai pengumuman Kabinet Merat Putih, Minggu (20/10).

Menurut Dito, Prabowo ingin Indonesia naik peringkat dalam klasemen medali Olimpiade dan Paralimpiade. Pada Olimpiade Paris 2024, kontingen Indonesia menempati peringkat ke-40 dalam perolehan medali usai. Dalam Olimpiade 2024, Tim Merah Putih total meraih 3 medali: 2 emas dan 1 perunggu.

Sementara, dalam Paralimpiade Paris 2024, Indonesia di peringkat ke-50 dengan total 14 medali: 1 emas, 8 perak, 5 perunggu.

Banner Testimoni

"Pastinya dari bapak presiden, Pak Prabowo targetnya masih sama, apalagi beliau tempo hari sempat hadir langsung di Paris menyaksikan langsung Olimpik dan beliau merasakan sekali atmosfernya, dan memiliki semangat yang di mana ingin Indonesia naik peringkat di Olimpiade maupun Paralimpiade," ujar Dito dikutip dari CNNIndonesia TV.

Hal senada juga dilontarkan Wakil Menpora, Taufik Hidayat. Kata Taufik, Prabowo ingin Indonesia menambah medali pada Olimpiade mendatang.

"Arahan Presiden Prabowo agar prestasi olahraga Indonesia lebih meningkat lagi, seperti dulu saya juara Olympic dan Olympic tahun ini kan kita dapat dua emas semoga nanti bisa lebih dari itu dan diingatkan selalu saya bisa bekerja maksimal," kata Taufik dikutip dari Kemenpora.

"Intinya untuk olahraga agar lebih concern lagi karena beliau juga sangat bisa dibilang 'gila olahraga' juga dan agar betul-betul ke depannya seperti apa," ucap Taufik menambahkan.

Bicara kualitas cabang olahraga Indonesia, saat ini Timnas Indonesia dalam posisi mengalami peningkatan berkat tambahan para pemain naturalisasi. Meski begitu, PSSI tetap perlu bekerja keras meningkatkan kualitas pemain lokal agar 'terpakai' di Timnas Indonesia.

Dalam setahun terakhir performa atlet bulu tangkis Indonesia cenderung mengalami penurunan. Hal ini jadi pekerjaan rumah bagi PBSI guna mengembalikan kembali status bulu tangkis sebagai penyumbang medali emas di Olimpiade.

Panjat tebing jadi salah satu cabang yang memberikan kejutan. Setelah berpartisipasi dalam sejumlah seri dunia dan menjadi juara dunia, panjat tebing menyumbang medali emas di Olimpiade 2024.

Seperti panjat tebing, cabang angkat besi melalui Rizki Juniansyah juga menorehkan medali emas di Olimpiade 2024. Tidak tanggung-tanggung, Rizki juga mencetak rekor dunia pada ajang itu.



(nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER