ANALISIS

Konstruksi Akhir Tahun Penghakiman STY di Timnas Indonesia

Abdul Susila | CNN Indonesia
Kamis, 07 Nov 2024 18:50 WIB
Samar-samar suara tekanan untuk mengganti Shin Tae Yong di Timnas Indonesia jika tak lolos ke fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 mulai dikonstruksi.
Timnas Indonesia akan hadapi Jepang dan Arab Saudi pada November 2024. (REUTERS/Florence Lo)

Tak ada prestasi yang bisa digapai dengan instan. Begitupun Shin Tae Yong di Timnas Indonesia bisa mencapai posisi seperti saat ini lewat perjuangan yang tidak tiba-tiba.

Selama empat tahun lebih menangani Timnas, posisi Indonesia di ranking FIFA telah naik 40 tangga. Indonesia juga mengukir sejarah di pentas Piala Asia, di kategori senior dan U-23.

Memang belum ada trofi. Bagi Shin, membawa Indonesia tampil di ajang benua lebih prestisius dibanding juara di level negara kawasan. Ini sejalan dengan harapan suporter Timnas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kini harapan dan asa suporter makin tinggi. Datangnya pemain-pemain naturalisasi membuat ekspektasi publik meninggi, tidak hanya secara pencapaian tetapi juga permainan.

Faktor permainan inilah yang sedang dituntut publik. Mereka ingin permainan yang lebih indah, lebih eksplosif, dan 'menangan'. Komposisi skuad Timnas dianggap sudah mumpuni.

Pada fase ini kelas Shin sebagai pelatih kelas dunia di pertanyakan. Bisa membawa Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tidak lagi jadi ukuran sentuhan tangan dingin Shin.

Jika Shin memang kelas dunia, Indonesia disebut publik bisa tampil lebih baik. Cara Shin menangani pemain-pemain Indonesia yang tersebar di Eropa jadi tolok ukurnya.

Dan, cara Shin menampilkan skuad dan permainan tim saat melawan Jepang dan Arab Saudi akan menjadi sorotan. Jepang memang lebih baik dari Indonesia, tetapi inferior bukan pilihan.

Bermain pragmatis, asal dapat poin, tak lagi diharapkan. Publik ingin Indonesia main garang layaknya tim bermental baja yang siap menghadapi Jepang dengan segala kelebihannya.

Kesalahan pemilihan skuad inti, seperti saat melawan China, diharapkan tak terulang. Kecerdikan Shin sebagai peramu strategi saat ini dikait-kaitkan dengan ego individu pemain.

Kalau Shin tak bisa mengontrol ego pemain, kekacauan permainan bakal terjadi. Sebaliknya, saat pemain bisa dirangkul dan egonya dijinakkan, permainan kelas dunia terlihat.

(jun/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER