Ruang ganti itu bukan milik federasi. Ruang ganti itu milik pelatih. Inilah ruang interaksi paling sensitif di sepak bola.
Herve Renard membuktikan tuahnya di ruang ganti. Itu terjadi dalam pertandingan Piala Dunia 2022. Saat itu Arab yang tertinggal dari Argentina di babak pertama bisa bangkit.
Di ruang ganti, Renard bermonolog dengan karismanya. Hasilnya Arab Saudi menang atas Argentina. Kini, pelatih asal Prancis itu telah kembali ke Arab menggantikan Roberto Mancini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik antara pemain dan pelatih juga sebuah keniscayaan dalam sepak bola. Nyaris tak ada pelatih yang tidak berseteru dengan pemainnya, baik di klub maupun tim nasional.
Begitu juga dengan Shin di Timnas Indonesia. Niscaya ada gesekan antara dirinya dengan satu dua pemain. Gesekan ini wajar, tinggal bagaimana situasi ini diredakan.
Komunikasi empat mata biasanya lebih punya magis. Hal sama kiranya perlu menjadi penekanan Shin sebelum melawan Arab Saudi, agar ketegangan yang terjadi bisa mereda.
Sejauh ini, selama empat tahun lebih Shin menangani Timnas Indonesia, tak banyak informasi soal tuahnya di ruang ganti. Pemain, saat ditanya, biasanya diplomatis saja.
Sebagai pelatih yang pernah menangani Korea Selatan di Piala Dunia 2018 dan menjuarai Liga Champions Asia 2010, Shin niscaya punya 'sihir' pembangkit motivasi di ruang ganti.
Jika 'sihir' itu belum pernah digunakan, inilah saatnya disampaikan. Psikologis pemain yang mungkin kurang bagus menjelang laga bisa dibangkitkan sebelum jumpa Arab.
Adapun sistem permainan, sudah bukan rahasia. Formasi 3-4-3 kemungkinan besar akan dipakai lagi. Pemain utama yang akan dipilih Shin juga tak akan banyak berubah.
Artinya, sisi lain yang akan menjadi pembeda dalam laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi. Inilah saat bagi Shin membuktikan bahwa proyek Piala Dunia 2026 PSSI masih akan hidup.
(jal)