ANALISIS

Ranking FIFA Menanjak, Cerminan Kecil Sepak Bola Indonesia

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Jumat, 29 Nov 2024 08:10 WIB
Ranking FIFA Timnas Indonesia mengalami tren peningkatan. Hegemoni skuad Garuda terus bergelora. Tapi, apakah ini representasi kualitas sepak bola kita?
Lawan-lawan Timnas Indonesia semakin berat seiring meningkatnya kualitas tim. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Tak bisa dipungkiri meningkatnya ranking FIFA adalah kabar baik bagi pecinta Timnas Indonesia. Kendati demikian, situasi ini tak patut jadi penutup mata bahwa realita tak hanya bicara soal ranking dunia.

Ada pepatah 'Semakin tinggi pohon, semakin besar angin yang menerpa' ada benarnya dalam konteks pencapaian Timnas Indonesia. Seiring naiknya peringkat Indonesia, lawan yang dihadapi kian berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berpentas di Piala Asia 2023, Indonesia berhadapan dengan raksasa Asia seperti Jepang, Australia, dan Irak. Indonesia tidak pernah berjumpa dengan tim dengan peringkat di atas 100 besar pada turnamen itu.

Situasi serupa kembali ditemui Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lagi-lagi tidak ada tim dengan peringkat di atas 100 yang dihadapi tim Merah Putih. Bahkan lawannya lebih beragam karena ada Bahrain, China, hingga Arab Saudi selain Jepang dan Australia.

Langkah Indonesia di putaran ketiga kualifikasi juga menjanjikan. Dari enam pertandingan, ada satu kemenangan, tiga kali imbang, dan dua kekalahan yang membuat Indonesia masih berkesempatan lolos langsung ke Piala Dunia 2026 atau melaju ke fase kualifikasi berikutnya.

Masih ada rangkaian empat laga yang harus dijalani pada Maret dan Juni 2025. Timnas Indonesia akan bertanding melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang.

Indonesia akan bertandang lebih dulu ke markas Australia pada 20 Maret 2025. Kemudian menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025. Setelah itu, tim Merah Putih akan menyambut China pada 5 Juni 2025 sebelum terbang ke Jepang untuk bertanding pada 10 Juni 2025.

Menyelipkan doa terbaik untuk Timnas Indonesia, itu tentu. Tapi publik juga perlu terus menekan PSSI untuk membangun sepak bola secara menyeluruh.

Perbaikan jangka pendek sudah dilakukan dengan proyek naturalisasi. Hasilnya sudah terlihat, ranking FIFA naik dan Indonesia mampu bicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Itu baru timnas putra, belum timnas putri yang juga sedang intens dalam naturalisasi dan pencarian pemain diaspora. Langkah ini dilakukan untuk mengejar peningkatan performa di tengah kompetisi liga sepak bola putri yang masih absen sampai satu atau dua tahun mendatang.

Tak bisa dibantah kompetisi domestik semestinya berperan sebagai kawah candradimuka dalam urusan pembibitan pemain. Faktanya, Liga 1 atau kasta tertinggi sepak bola Indonesia masih berada di peringkat keenam lingkup Asia Tenggara.

Artinya, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan PSSI sebagai payung sepak bola Indonesia dalam mengembangkan dunia bal-balan di Indonesia. Jangan sampai tim nasional melesat sendiri tanpa bertaut dengan kompetisi domestik dalam rel yang sama.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER