Timnas Indonesia mengarungi Piala AFF 2024 dengan penyegaran di dalam skuad. Ada delapan pemain debutan tim senior. Kemudian secara keseluruhan, hanya dua pemain yang berusia di atas 21 tahun.
Karena itu, Shin Tae Yong harus menyusun formula baru di turnamen. Hasil racikan berbuah kemenangan 1-0 atas Myanmar.
STY masih mengandalkan pola tiga bek tengah untuk memaksimalkan gempuran dari sektor flank melalui bek sayap dan penyerang sayap. Meski tiga poin dibawa pulang dari Yangon, performa Indonesia bukan tanpa pekerjaan rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paruh pertama lawan Myanmar, Indonesia kesulitan memaksimalkan peluang meski mendominasi jalannya pertandingan dari segi penguasaan bola. Jumlah shot on target justru lebih banyak dihasilkan kubu lawan.
Baru di babak kedua, STY memasukkan tiga pemain sekaligus yakni Asnawi Mangkualam, Rafael Struick, dan Victor Dethan. Permainan jadi lebih hidup dengan eksistensi pemain yang lebih berpengalaman di tim senior. Gol kemudian tercipta di menit ke-76 berawal dari lemparan jauh Pratama Arhan.
Gol adalah gol. Begitu juga kemenangan akan tetap jadi kemenangan. Tapi berkaca dari proses gol Indonesia ke gawang Myanmar, tim Merah Putih tidak bisa bergantung pada skenario hapalan untuk menjebol gawang lawan.
Pada babak pertama tercatat ada tujuh peluang. Kemudian di babak kedua naik signifikan menjadi 17 kesempatan. Artinya ada 10 tambahan peluang yang salah satunya berbuah gol. Sisa sembilan kans tanpa gol inilah yang perlu jadi catatan untuk diperbaiki agar sebisa mungkin setiap kesempatan berbuah angka kontra Laos.
STY kemungkinan bakal melakukan utak-atik strategi lawan Laos. Satu hal yang kentara adalah menaruh Robi Darwis yang berposisi bek sayap jadi gelandang bertahan pada laga terakhir. Skema inverted fullback ini sudah pernah dilakukan Robi dan juga Nathan Tjoe-A-On.
Jika bongkar pasang benar-benar dilakukan, maka akan jadi hal wajar mengingat Timnas Indonesia hanya punya waktu yang sedikit di setiap pertandingan fase grup Piala AFF 2024.
![]() |
Setelah melawan Laos, Timnas Indonesia akan bertandang ke markas Vietnam pada Minggu (15/12) mendatang. Artinya skuad Garuda hanya punya dua hari kosong untuk perjalanan, pemulihan dan menyusun taktik.
Pertandingan kontra Laos dapat jadi momen mengistirahatkan pemain kunci jelang lawan Vietnam. Tapi, Laos juga tak bisa diremehkan lantaran sempat menahan imbang 0-0 pada babak pertama lawan Vietnam di laga terakhir.
Ini jadi isyarat Laos punya taktik yang jelas untuk menghadapi tim lebih kuat. Bermain pragmatis agaknya bakal kembali jadi tumpuan agar tak kebobolan lebih cepat sekaligus mencari celah kesalahan untuk melakukan serangan balik.
Oleh karena itu, utak-atik pemain harus dibarengi dengan pertimbangan yang matang. Ini sekaligus jadi ujian kedewasaan pemain untuk tak grasa-grusu dalam melancarkan serangan sekaligus mengincar kemenangan.