Mulai 19 Desember 2024, jendela transfer Liga 1 2024/2025 telah dibuka. Bursa transfer tengah musim ini akan ditutup pada 15 Januari 2025.
Sejauh ini pergerakan di bursa transfer belum menonjol, tetapi gerilyanya sudah gesit. Setiap tim mulai menakar kekuatan untuk perburuan gelar juara musim ini, juga selamat dari degradasi.
Persija misalnya, yang tidak ambisius mengejar gelar juara musim ini, mulai berpikir sebaliknya. Kisah 2018 saat mereka juara Liga 1 setelah sempat terpuruk di awal, jadi cerminan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, Carlos Pena diberi amunisi untuk perburuan pemain. Posisi-posisi yang dinilai bisa mengatrol performa tim diperkenankan diajukan agar ditebus sesegera mungkin.
Persebaya dan Persib pun sama. Keduanya sudah memasang target pemain yang bakal dilepas dan 'dibajak' pada tengah musim ini. Utamanya Persib tegas ingin back to back juara.
Mendapat slot tampil di pentas Asia pada musim depan, juga akan membuka potensi sponsor. Ini salah satu target bisnis yang ingin dijaga dengan memburu gelar juara dan papan atas.
Jika papan atas semakin mengerucut kepada tiga tim, persaingan di papan bawah masih cair. Sebanyak enam tim berpotensi turun kasta pada musim depan karena poinnya kecil.
Keenam tim tersebut adalah PSIS Semarang, PSS Sleman, Barito Putera, Persis Solo, Semen Padang, dan Madura United. Sejauh ini hanya Madura United yang sepertinya paling kritis.
Sejak ditinggal Achsanul Qosasih yang terseret korupsi, nadi manajemen Madura United tak lagi sama. Kisah cuci gudang pada awal musim ini, sehabis jadi runner up liga, pertandanya.
Sedangkan Semen Padang, Persis Solo, Barito Putera, dan PSS, masih berjuang mencari solusi. Bursa transfer tengah musim ini akan dimanfaatkan dengan baik sebagai solusi.
Yang kondisinya terbilang tidak kondusif adalah PSIS. Dalam beberapa laga terakhir tim berjulukan Sambernyawa ini ditinggal suporternya. Ini buntut konflik manajemen dan suporter.