Selama menangani Curacao, Kluivert memberikan debut kepada 45 pemain. Dari jumlah itu 44 di antaranya merupakan pemain diaspora yang berlatih di klub-klub Belanda.
Striker Curacao paling subur selama ere Kluivert adalah Felitciano Zschusschen. Pemain kelahiran Belanda, 24 Januari 1992 ini melesakkan tujuh gol.
Pemain tersubur kedua adalah Gino van Kessel. Pemain kelahiran Belanda, 9 Maret 1993 ini membukukan tujuh gol selama era kepelatihan Kluivert, khususnya periode pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesamaan dua striker ini adalah sama-sama medioker. Sebelum dipanggil Kluivert ke Curacao, jejak karier mereka sebagai ujung tombak kurang meyakinkan.
Saat menangani klub Turki Adana Demirspor, hanya selama 156 hari, Kluivert melakoni 20 pertandingan. Selama itu, dua striker emosional bisa dibangkitkan.
Dua striker yang dimaksud adalah M'Baye Niang dan Mario Balotelli. Sebelum dipanggil Kluivert ke Adana, keduanya kehilangan potensi besarnya di kompetisi besar Eropa.
Dalam asuhan Kluivert, Niang melesakkan delapan gol dari 20 pertandingan, di semua ajang. Ini peningkatan, sebab dalam tiga musim sebelumnya terbilang krisis.
Adapun pemain tersubur di Timnas Indonesia dalam era Shin Tae Yong adalah Witan Sulaeman (9 gol), Egy Maulana vikri (8), Dimas Drajad (6), dan Ricky Kambuaya (5).
Ini statistik yang minor selama lima tahun kepelatihan Shin. Persoalan lini depan inilah yang diharapkan bisa dientaskan Kluivert dalam kontrak dua tahunnya (hingga 2027).
Dan, tantangan terdekat adalah melawan Australia (20/3) dan Bahrain (25/3). Saat leg pertama, Indonesia main imbang 0-0 dengan Australia dan imbang 2-2 dengan Bahrain.
Bisakah Indonesia semakin tajam? Potensinya ada dan rekam jejak Kluivert sebagai penajam pemain lini depan cukup teruji. Tangan dingin Kluivert akan sangat dinanti.
(nva)