Ada banyak petarung yang memilih pensiun di usia 30-an. Tapi Anda justru baru mulai di UFC. Apa masukan yang ingin Anda berikan?
Maju terus. Jaga fisik tetap prima, jangan gemuk di usia 30-an ini.
Anda sudah pernah ke Jakarta saat di ONE. Bagaimana Anda melihat Indonesia?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jakarta adalah salah satu tempat kesukaan saya. Saya ingin kembali ke sana lagi. Saya suka sekali makanannya, orang-orangnya juga begitu marah. Saya juga tahu ada sejarah panjang antara negara saya dan Indonesia.
Omong-omong soal Belanda, apakah Anda tahu Patrick Kluivert kini jadi pelatih Timnas Indonesia?
Saya tentu tahu Patrick Kluivert. Tapi saya tidak begitu menyukai sepak bola. Itu olahraga yang membosankan. Saya tidak melakukan olahraga lain kecuali bela diri.
Di sepak bola Anda menunggu untuk melakukan sesuatu. Ada 22 orang memperebutkan bola. Karena itu saya lebih suka bertarung.
Apa hobi Anda ketika sedang libur?
Saya suka mengajak anak-anak ke pantai. Saya juga suka melakukan meditasi dan membaca buku. Saya membaca buku Dune dan menonton filmnya.
Menurut saya aspek mental penting bagi saya. Kita perlu menikmati setiap momen dalam hidup, termasuk di luar arena.
Mari kembali ke UFC. Siapa target lawan Anda di middleweight? Mungkin Khamzat Chimaev?
Ya, tentu itu akan jadi pertarungan yang menarik. Melawan dia jangan sampai terluka dan menang secepat mungkin.
Siapa tahu saya bisa melawannya. Saya juga ingin menghadapi lima besar. Mimpi saya juga adalah melawan Israel Adesanya. Tapi Khamzat juga akan menarik. Ada banyak nama-nama hebat.
Kembali ke pertarungan anda. Apa prediksi Anda tentang akhir cerita dari duel tersebut?
Menurut saya menit pertama akan menarik. Pertarungan akan sangat eksplosif. Saya akan menekannya. Saya akan mencekiknya.
Beberapa waktu lalu Kevin Holland bilang Anda bukan siapa-siapa?
Ya, lihat saja nanti. Jangan terlalu banyak bicara omong kosong.
(ikw/har)