Kekalahan besar di kandang Arsenal memiliki arti penting bagi Manchester City. Kata-kata stay humble yang pernah dilontarkan Haaland kepada Arteta seolah menjadi karma.
Sebelum bertemu Arsenal, Man City sebelumnya ganas di awal musim. Skuad arahan Pep Guardiola memenangkan semua dari empat pertandingan pembuka Liga Inggris.
Sejak ditahan imbang Arsenal pada September 2024, Man City hanya memenangkan delapan dari 19 pertandingan berikutnya di Premier League. Tujuh di antaranya berujung kekalahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Man City juga tercatat empat kali menelan kekalahan besar atau kebobolan empat gol atau lebih.
Derita City dimulai dari pembantaian 1-4 oleh Sporting CP pada babak liga Liga Champions. Kemudian Bernardo Silva dkk ditekuk Paris Saint-Germain 2-4.
City juga mengalami pembantaian di Liga Inggris ketika kalah 0-4 dari Tottenham Hotspur. Arsenal semakin mencoreng reputasi The Citizens dengan kemenangan telak 5-1.
Haaland juga seolah terkena imbasnya. Eks bomber Borussia Dortmund itu sempat seret gol di Premier League.
Dalam 12 pertandingan Premier League setelah kejadian itu, ia hanya berhasil mencetak tiga gol. Ini merupakan penurunan signifikan dari perfoma Haaland yang biasanya moncer.
![]() |
Saat ini Man City tertahan di peringkat kelima dengan 41 poin. Mereka tertinggal sembilan poin dari Arsenal yang bertengger di posisi kedua.
Hasil negatif di Emirates semakin membuat sang juara bertahan menjauh dari perburuan gelar juara Premier League musim ini. Apalagi Liverpool berlari sendirian di puncak dengan 56 poin.
Kekalahan telak yang dialami di kandang Arsenal seolah menjadi karma bagi Haaland. Ia dipaksa stay humble atau tetap membumi meski dua musim sebelumnya bergelimang trofi bersama Man City.
(jun/rhr)