Gelaran BAMTC 2025 ini adalah rangkaian dari persiapan menuju Sudirman Cup 2025. Namun level yang ada di Sudirman Cup 2025 jelas jauh berbeda dibanding BAMTC.
Pada Sudirman Cup mendatang, tiap negara baru akan menampilkan kekuatan mereka yang sebenarnya. Level kompetisi yang ada pun beberapa tingkat di atas BAMTC 2025.
China, Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia dan Thailand bakal tampil dengan tambahan amunisi pemain-pemain utama. Bukan hanya negara Asia yang berbahaya, Denmark dan Prancis juga layak diperhitungkan sebagai lawan tangguh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia tentu juga bakal melakukan perubahan skuad di Sudirman Cup mendatang. Para pemain utama bakal turut serta.
Kehadiran Jonatan dan Ginting bakal membuat tim makin kuat, namun performa impresif Alwi Farhan jelas menggoda tim pelatih untuk memasukkan namanya di Sudirman Cup 2025.
Gregoria bakal turun di nomor tunggal putri. Kehadiran Gregoria jelas membuat Indonesia punya tambahan rasa percaya diri saat Indonesia berjumpa tim lain yang juga punya tunggal putri tangguh. Putri KW juga terus menunjukkan tren peningkatan dan makin mendekati zona 10 besar dunia.
Pada nomor ganda putra, Fikri/Daniel punya modal bagus untuk terpilih masuk skuad Sudirman Cup 2025. Tanpa perubahan besar dalam ranking BWF, Fajar/Rian juga akan kembali terpilih sebagai andalan Indonesia di nomor ganda putra.
![]() |
Hal krusial yang bisa dibawa dari BAMTC 2025 ke Sudirman Cup 2025 adalah penampilan Siti Fadia Silva. Tim pelatih memang terbilang menguji Fadia di BAMTC 2025. Fadia selalu diplot untuk bermain di dua nomor pada BAMTC 2025 dan Fadia selalu mampu menjalankan tugasnya.
Memang, sejak fase knock out Indonesia tak perlu menunggu hingga partai kelima untuk memenangkan pertandingan. Namun formula Fadia main di dua nomor kemungkinan besar bakal jadi formula yang juga digunakan di Sudirman Cup mendatang.
Dengan harapan Apriyani Rahayu sudah pulih sepenuhnya di Sudirman Cup mendatang, Fadia makin jadi sosok vital. Di nomor ganda campuran, Fadia bisa berpasangan dengan Dejan atau Rinov. Sedangkan di nomor ganda putri, ia bisa berpartner dengan Lanny Tria Mayasari atau Apriyani.
Strategi Fadia bermain rangkap nantinya bakal berpengaruh pada susunan formasi pertandingan. Bila Indonesia tak ingin nomor ganda putra dipertandingkan di urutan kelima, otomatis Fadia mesti bermain rangkap demi menggeser laga ganda putra jadi maju ke urutan keempat.
Sedangkan di nomor ganda campuran, Fadia telah menunjukkan bahwa ia siap tampil sebagai pemain di partai pembuka. Memang tak semua partai bisa dimenangkan oleh Fadia, tetapi setidaknya dari segi mental, Fadia tidak merasakan demam panggung berlebihan.
Perjalanan menuju Sudirman Cup 2025 masih berjarak tiga bulan. Sebelum itu, para pemain dinanti kemampuannya untuk unjuk gigi di turnamen perorangan.
Bila mampu berprestasi di rangkaian tur Eropa dan Kejuaraan Asia, modal untuk makin percaya diri menuju Sudirman Cup 2025 jelas bisa bertambah.