Dalam tujuh pertemuan terakhir, Persib tidak pernah kalah dari Persebaya. Persib membukukan lima kemenangan dan dua kali imbang. Main tandang bukan masalah bagi Persib.
Hanya saja, selama pertemuan era Liga 1, sejak musim 2018/2019 atau setelah Persebaya promosi ke kasta tertinggi, tim 'berkebangsaan' hijau ini sudah empat kali menang.
Ini adalah modal. Setidaknya Persebaya tidak benar-benar inferior di hadapan Persib. Mereka masih punya modal untuk sekedar membusungkan dada di hadapan sang rival.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi komposisi pemain Persebaya lumayan komplet dalam laga ini. Toni Firmansyah misalnya sudah bergabung dengan tim setelah sebulan lebih membela Indonesia U-20.
Hanya saja Persebaya tak akan bisa dibela Gilson Costa. Pemain berposisi bertahan ini masih menjalani sanski larangan bermain. Ini jelas kerugian bagi tuan rumah.
Dari kubu Persib, duet Gustavo Franca dan Nick Kuipers akan kembali mengisi pos pertahanan. Statistik menunjukkan, Pangeran Biru, julukan lain Persib, tak kalah saat keduanya tampil.
Karena itu lini depan Persebaya yang tumpul harus bekerja ekstrakeras. Dibutuhkan strategi dan semangat juang lebih untuk bisa mengelabui dua bek tinggi dan tangguh ini.
Lini depan Persebaya juga sedang limbung. Mereka hanya membukukan lima gol dalam 10 laga terakhir. Bonek, sebutan fan Persebaya, sampai menyebut lini depan tim dengan kayu.
Terlepas dari itu, suasana haru selepas kepergian sang legenda, Bejo Sugiantoro bisa memantik motivasi. Persebaya ini mendedikasikan laga ini untuk pemilik nomor punggung lima itu.
Namun kembali lagi, suasana ruang ganti tim akan menjadi penentu. Saat mentalitas tim terjaga dengan baik, Persib akan kepayahan dalam tekanan Bonek dari tribune penonton.
Dan, kepiawaian Munster sebagai juru latih, akan menjadi kunci. Jika ancaman pemecatan bisa dikonversi menjadi amunisi, kejayaan hadir. Sebaliknya, pasrah bisa mematikan ide permainan.