Jakarta, CNN Indonesia --
Tahun ini, pada 30 Juni nanti, Mike Tyson akan genap berusia 59 tahun. Legenda kelas berat tinju dunia ini terus berusaha menginspirasi kaum marjinal.
Tyson lahir di kota kecil Fort Greene, Brooklyn dengan nama lengkap Michael Gerard Tyson. Ibu Tyson disebut sering gonta-ganti pasangan, sedangkan sang ayah adalah seorang supir taksi.
Sejak kecil Tyson sudah terbiasa dengan kehidupan yang keras. Lingkungan hidupnya yang didominasi masyarakat kulit hitam membuat Tyson menjadi karakter yang tenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tinggal di lingkup dengan kriminalitas tinggi, membuat Tyson tak lepas dari perundungan dan perkelahian. Tyson mengakui pertarungan jalanan pertamanya terjadi pada usia 10.
Penyebabnya, sang rekan yang lebih tua dan lebih besar, mematahkan leher burung dara kesayangan Tyson. Ia emosi dan memukul tanpa ampun orang itu karena merpati adalah pelarian Tyson.
Setelah itu kekerasan serta kejahatan dilakukan Tyson. Dalam usia yang masih sangat muda, belum genap 13 tahun, Tyson sudah 38 kali ditangkap polisi dan ditahan di penjara anak.
Saat berusia 13 Tyson dimasukkan ke Tryon School for Boys di Johnstown, New York. Dari sekolah ini bakat tinju Tyson ditemukan Bobby Stewart, konselor tahanan dan mantan petinju.
Stewart sempat melatih Tyson beberapa bulan. Setelah itu ia diperkenalkan kepada manajer dan pelatih tinju Cus D'Amato. Seiring jalannya waktu, Tyson juga berlatih dengan Kevin Rooney.
Pada 1981 atau saat usianya 15 tahun, Tyson meraih medali emas tinju Olimpiade Remaja. Hal sama ia ulangi pada 1982. Dan pada 1984 Tyson meraih emas Nation Golden Gloves.
Catatan prestisius ini membuat Tyson naik ke pentas profesional pada 1985 saat usianya baru 18 tahun. Meski muda, Tyson membuat rekor menang KO atau TKO 26 kali dari 28 duel.
Baca di halaman berikutnya>>>
Tyson pertama kali meraih kesempatan memperebutkan gelar tinju kelas berat dunia WBC pada 1986. Mike Tyson membuat lawannya, Trevor Berbick tak berkutik. Tyson jadi juara dunia.
Bukan sekadar juara dunia, tetapi juga juara dunia termuda, 20 tahun empat bulan. Pencapaian ini membuat dunia terbelalak dan semua petinju kelas berat memburu Tyson.
Dua tahun berselang, tepatnya 1988, Tyson menegaskan posisi sebagai juara dunia tak terbantahkan. Itu setelah Tyson meraih sabuk kelas berat WBO, WBA, dan IBF setelah WBC.
Berada dalam kejayaan dalam usia yang sangat muda, sedangkan mentor utamanya Cus D'Amato sudah tiada, Tyson kehilangan arah. Kehidupannya mulai berantakan pada 1990.
Dari situ karier tinju Tyson juga menurun. Rekor tak terkalahkan Tyson juga dipatahkan Buster Douglas pada 1990. Tyson untuk pertama kalinya mencium kanvas pada ronde ke-10.
Setelah itu Tyson mendekam di penjara karena kasus kekerasan seksual. Begitu keluar dari penjara Tyson muncul dari wajah bertato. Tyson juga menyatakan telah memeluk agama Islam.
Kariernya sempat menanjak kembali dan meraih gelar juara dunia. Dan, akhir dari kisah tinju profesional Tyson adalah saat menggigit kuping Evander Holyfield di tengah pertarungan.
[Gambas:Photo CNN]
Selepas itu, karier tinju Tyson tak sama lagi. Meski masih sering meraih kemenangan, Tyson sudah tidak bisa lagi meraih sabuk juara dunia yang dulu diraihnya di usia sangat muda.
Tyson akhirnya resmi gantung sarung tinju profesional pada 2005. Itu dilakukan setelah menelan kekalahan dari Kevin McBride. Tyson tak bisa melanjutkan duel pada ronde keenam.
Kendati sudah pensiun, Tyson tetap sosok kuat dalam dunia tinju. Itu mengapa ia banyak membintangi film dan tampil dalam berbagai forum membagikan pengalamannya.
Dan, pada 15 November 2024 lalu, Tyson bertarung lagi di atas ring. Ia melawan Youtuber yang serius bertinju, Jake Paul, yang masih 28 tahun. Hasilnya Tyson dinyatakan kalah angka.
[Gambas:Video CNN]