TESTIMONI

Katrina Muhardi: Legenda Buana Putri, Perintis Timnas Putri Indonesia

Katrina Muhardi | CNN Indonesia
Rabu, 05 Mar 2025 19:00 WIB
Legenda pesepakbola putri Katrina Neeltje Hosang atau Katrina Muhardi menceritakan pengalamannya sebagai perintis Timnas Putri Indonesia.
Katrina Muhardi pernah menjadi andalan Timnas Putri Indonesia. (CNNIndonesia/Abdul Susila)

Dari beberapa klub lokal zaman itu kemudian dipilih pemain terbaik yang menjadi cikal-bakal Timnas Putri Indonesia. Manajemen yang mengurus akomodasi segala macam adalah Buana Putri. Tapi, kami bawa nama Indonesia saat main di kejuaraan internasional.

Setelah bermain di berbagai kejuaraan dalam negeri, saya terpilih masuk tim terbaik untuk kejuaraan Nation Ladies Football tahun 1977 di Taiwan. Di sana kami bermain atas nama Indonesia. Kemudian lanjut ikut kejuaraan yang sama edisi 1979 dan 1983. Saya ikut semua di tiga edisi tersebut dan selalu menjadi pemain inti.

Pada edisi 1977, Indonesia finis di posisi keempat. Ini salah satu momen tak terlupakan dalam karier saya, dan mungkin bagi semua pemain yang ada saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soalnya itu pertama kali kami main di luar negeri di mana penonton selalu penuh. Tentu saja ada perasaan grogi, tapi saya bangga bisa bawa nama Indonesia. Walau yang mendanai bukan PSSI tapi kami mengatasnamakan Timnas Putri Indonesia. Di tahun itu sepak bola putri belum diakui FIFA.

Selain itu, uniknya saya pemain dan suami saya, Muhardi, jadi pelatih. Dia sebenarnya pemain Buana Putra, tapi karena mungkin sulit cari pelatih, pemilik Buana Putri minta suami saya jadi pelatih tim putri. Tadinya suami saya juga pelatih Timnas Indonesia U-16 putra.

Ada sedikit conflict interest juga. Misalnya dia mau marah ke pemain yang kurang bisa ikuti instruksi, saya juga kena. Mungkin biar tidak ada kecemburuan dari teman-teman. Bangga sekali bisa finis di peringkat keempat saat itu.

Dua tahun kemudian, tepatnya 1979, kami berhasil finis di peringkat ketiga. Setelah lolos semifinal kami kalah. Namun berhasil menang dalam perebutan tempat ketiga lawan India.

Indonesia baru tampil lagi di Nation Ladies Football 1983. Saya lupa alasan kita nggak berangkat di edisi lainnya, tapi yang pasti saya ikut lagi. Kalau nggak salah kita finis posisi keempat. Lumayan lah bisa bersaing dengan tim-tim Asia lainnya.

Foto repro Mantan pemain Timnas Putri Indonesia Transkrip Katrina Neeltje Hosang (Katrina Muhardi)Foto: Foto Repro Pribadi Katrina Neeltje Hosang oleh CNN Indonesia/Abdul Susila
Foto repro Mantan pemain Timnas Putri Indonesia Transkrip Katrina Neeltje Hosang (Katrina Muhardi)

Seingat saya yang pertama kali menggaungkan sepak bola putri itu Hong Kong. Kemudian Taiwan, dan lain-lain. Mereka undang Dewi Wibowo (istri pemilik Buana Putri).

Saya juga pernah bela Timnas Putri di ASEAN Cup, mungkin sekarang Piala AFF Putri, saya ikut dua kali. Selalu menjadi runner up karena kalah dari Thailand. Kesal juga sih tapi ya sudah cukup bagus saat itu. Apalagi pemain Thailand saat itu banyak diambil dari tentara.

Pensiun di Timnas Putri Indonesia tahun 1986. Tapi, saya masih aktif bermain di Buana Putri mungkin sampai usia 50 tahun. Ya, sudah nggak full tapi masih jadi pemain pelengkap lah. Saya juga beberapa kali juara Piala Kartini, Galanita, dan banyak turnamen-turnamen lokal bersama Buana Putri.

Harapan Besar untuk Garuda Pertiwi

Puji Tuhan Alhamdulillah di usia 73 masih bisa mandiri. Teman-teman juga suka gantian tinggal bareng untuk jagain saya di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Saya tinggal dengan beberapa mantan pemain junior saya yang kerja di Jakarta.

Sampai detik ini saya masih ikut-ikut main dengan pemain-pemain junior. Tahun 2024 terlibat di tim Walking Football dan kemarin juara. Kebanyakan mantan pemain Buana Putri. Enam orang main lawan Singapura dan Malaysia. Kita menang dan juara di kejuaraan di Singapura.

Sekarang masih latihan dan dihadiri pengurus Persejasi (Persatuan Sepak Bola Jalan Seluruh Indonesia). Saat ini tim kita masih gabungan, tapi saya berharap nantinya mesti ada khusus tim putri.

Mantan pemain Timnas Putri Indonesia Transkrip Katrina Neeltje Hosang (Katrina Muhardi) di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, 11 Februari 2025. (CNNIndonesia/Abdul Susila)Katrina Muhardi berharap prestasi Timnas Putri Indonesia meningkat. (CNNIndonesia/Abdul Susila)

Saya tidak mengejar cita-cita sebagai pelatih karena nggak punya lisensi. Seperti kebanyakan mantan pemain timnas yang sudah uzur ya, kami malas ikut kalau disuruh bayar lisensi kepelatihan. Karena lumayan juga biayanya bagi kami.

Tapi, saya sudah nggak berharap jadi pelatih lagi di usia saat ini. Saya cuma berharap Timnas Putri Indonesia yang sekarang bisa masuk final kejuaraan Piala AFF.

Sebagai mantan pesepakbola putri saya bangga Timnas Putri Indonesia sekarang lebih diperhatikan. Ada pelatih dari Jepang dan banyak pemain bagus bermunculan.

Mudah-mudahan sepak bola putri masuk dalam prioritas PSSI juga, karena dari dulu sepak bola putri kita selalu tidak diperhatikan. Hanya sebatas formalitas. Bagaimana mau prestasi kalau pemain masih juga sambil kerja seperti zaman saya dulu.

Foto repro Mantan pemain Timnas Putri Indonesia Transkrip Katrina Neeltje Hosang (Katrina Muhardi)Skuad Timnas Putri Indonesia di Asian Ladies Nations Footbal. (Foto Repro Pribadi Katrina Neeltje Hosang oleh CNN Indonesia/Abdul Susila)

Harapan saya, kompetisi Liga 1 Putri berjalan rutin. Kontrak pemain juga diperjelas. Ya, mulai profesional lah pelan-pelan. Karena kalau tidak ada liga, ya pemain di daerah sulit berkembang. Misalnya di Papua banyak pemain bagus di sana tapi tidak terpantau dan bagaimana mau terasah mental dan skil mereka.

Tim-tim Liga 1 mestinya diwajibkan punya tim putri untuk Liga 1 Putri, agar menghasilkan talenta-talenta baru dengan kualitas bagus. Dibayarnya juga bener. Jangan cuma janji-janji tapi bayaran nggak jelas. Ya, kasihan juga kan jaman sudah maju tapi masalah gaji masih kayak dulu.

Saya juga berharap PSSI juga enggak pilih kasih dengan mantan pesepakbola putri. Jangan cuma legenda timnas putra aja yang sering diajak nonton gratis di GBK, ya mantan pemain putri juga dong. Masak kita dibeda-bedakan melulu sampai hari ini.

(jun/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER