ANALISIS

Dean James Datang, Arhan dan Shayne 'Siaga Satu' di Timnas Indonesia

Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 12 Mar 2025 08:53 WIB
Dean James datang sebagai amunisi baru Timnas Indonesia dan hal ini berdampak langsung pada Pratama Arhan dan Shayne Pattynama.
Lemparan jarak jauh dari salah satu jurus andalan Pratama Arhan yang bisa jadi senjata Timnas Indonesia. (CNN Indonesia/Mundri Winanto)

Persaingan ketat di sisi bek kiri Timnas Indonesia membuat pemain harus rela direposisi. Nathan Tjoe-A-On merupakan salah satu buktinya.

Pemain Swansea City ini saat pertama datang bermain sebagai bek kiri. Namun, karena ketatnya persaingan, pemuda 23 tahun ini dominan dimainkan sebagai gelandang bertahan.

Bagusnya, Nathan bisa menjalankan reposisi tersebut dengan baik. Karena itu pada era kepelatihan Shin Tae Yong, Nathan sering main sebagai gelandang, kendati bukan pilihan utama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal sama mungkin akan dirasakan Pratama Arhan dan Shayne Pattynama. Dalam hal ini Arhan dan Shayne kudu siap dimainkan sebagai winger atau gelandang dalam situasi tertentu.

Sebagai pemain, Arhan dan Shayne niscaya siap saja menjalankan arahan tersebut. Namun, psikologis dan kematangan teknis keduanya untuk reposisi ini belum tentu siap.

Sejarah mencatat, Arhan sempat bermain di posisi bek sayap kanan dan winger. Saat menjadi bek kanan kekuatannya kurang optimal, tetapi sebagai winger terbilang eksplosif.

Pemain Timnas Indonesia Shayne Pattynama menggiring bola saat melawan Irak pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Internasional Basra, Irak, Kamis (16/11). (Dok. PSSI)Shayne Pattynama juga bisa bermain sebagai gelandang. (Dok. PSSI)

Bahkan, Arhan bisa menjadi senjata pelepas umpan silang jitu. Dengan kecepatan yang dimiliki, Arhan juga bisa menjadi senjata serangan balik yang efektif dan ampuh.

Adapun Shayne juga biasa berposisi sebagai winger. Sejauh ini jebolan akademi Ajax ini sudah menyumbang satu gol untuk Indonesia, yakni saat melawan Irak.

Paradigma sepak bola dunia saat ini memang membutuhkan pemain dengan karakter versatile. Serba bisa. Pemain yang bisa bermain di banyak posisi memudahkan pelatih meracik strategi.

Patrick Kluivert dan jajaran asistennya tentu pula sadar dengan hal tersebut. Itu mengapa Kluivert dominan memanggil sosok pemain bertahan dibanding pemain gelandang.

Lantas, apakah Arhan akan mendapat kesempatan main pada era kepelatihan Kluivert? Selama kelebihan Arhan masih dianggap strategi permainan, Arhan akan senantiasa punya peluang main.



(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER