Namun, pada 2021 itu pula Agung Didu memutuskan kembali melepas perjalanan balapannya. Di usia 18 tahun, ia kembali memilih untuk menyelami ilmu agama. Kali ini lebih jauh karena langkahnya berlanjut di Yaman, sebuah negara di semenanjung Arab.
Tak bisa dipungkiri, gejolak batin kembali ia rasakan. Terlebih ketika ada peluang naik kelas sepeda motor dari 250cc ke 600cc. Namun ada satu prinsip yang Agung pegang setelah menimba ilmu di pesantren, yakni 'rem' dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baginya, rem tidak hanya berguna saat balapan atau sekadar berkendara untuk mengatur kecepatan. Analogi ini yang diterapkan selepas dari pesantren.
"Saya merasa di pesantren itu setiap anak yang penting meluruskan niat. Dari yang awalnya masuk pesantren karena perintah orang tua, tapi kemudian sadar bahwa niat orang tua itu hanya ingin anaknya semakin baik. Anak-anaknya yang masuk pesantren ini bisa punya rem ketika bergaul di luar," kata dia.
"Ketika balapan, saya biasa ajak teman-teman untuk salat. Jadi benar-benar berusaha diaplikasikan ketika balapan. Kemudian saat waktu kosong itu saya sempatkan untuk menghapal Al Qur'an," ia menambahkan.
Di Yaman, lanjut Agung, tempat pendidikan setingkat universitas itu mirip pesantren seperti di Indonesia. Sambil menyelam minum air, ia juga bekerja sebagai pendamping tamu ibadah umrah lantaran jarak Yaman ke Arab Saudi tak begitu jauh.
"Saya mendampingi tamu-tamu Indonesia yang umrah. Saya tidak terikat agen travel, tapi bawa jemaah dari agen-agen tersebut. Saya juga tinggalnya di Arab Saudi. Memang niat saya dari kecil bisa tinggal di Saudi, Alhamdulillah saya bisa ke Mekkah dan Madinah. Sekarang saya tinggal di Mekkah," ujar Agung Didu.
Tahun pertama, kedua, ketiga, dan kini keempat banyak berlalu di Jazirah Arab. Tapi Agung Didu belum lupa dengan semangat di dunia balap. Dengan uang yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, ia bercita-cita membentuk tim balap di Indonesia.
Bahkan dalam waktu dekat, ia berencana kembali ke lintasan. Targetnya adalah mengaspal di AARC 2025 di Mandalika (Indonesia) dan Buriram (Thailand).
"Saya berencana mengincar wildcard di AARC tahun ini di Mandalika dan Buriram. Untuk bergabung dengan tim mana saya belum tahu, tapi ada beberapa tim yang sedang berbincang dengan saya. Kalau terwujud, itu akan jadi balapan pertama saya di Mandalika," kata dia.
(ikw/har)