Timnas Indonesia mungkin tak dipandang sebelah mata lagi, tetapi belum sampai tahap disegani. Sikap ini pula yang mewarnai selaksa jelang duel melawan Australia.
Pertandingan ketujuh fase ketiga zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini akan berlangsung di Stadion Sydney Football, Kamis (20/3). Indonesia datang dengan wajah baru dalam laga ini.
Tim Garuda datang ke Negeri Kanguru ini dengan pelatih baru, Patrick Kluivert. Pria 48 tahun ini akan menjalani debut bersama Timnas Indonesia di Australia. Karena itu asa besar ada di pundaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patrick juga didampingi asisten pelatih baru. Ada 13 anggota tim kepelatihan yang mendampinginya, dengan 11 di antaranya adalah wajah baru. Kluivert didukung penuh oleh PSSI.
Ada tenaga baru juga di dalam tubuh tim Merah Putih. Ya, kini ada tambahan empat pemain naturalisasi baru, yakni Ole Romeny, Emil Audero Mulyadi, Dean James, dan Joey Pelupessy.
Bisakah perubahan yang dibuat PSSI ini membuat Timnas Indonesia disegani? Salah satu cara agar jalan perubahan itu menemui kebenarannya adalah dengan mengalahkan Australia.
Namun, Patrick harus membuktikan sentuhan tangan dinginnya. Saat ini Indonesia tak sekadar butuh main indah, sepak bola menyerang, tetapi juga butuh poin untuk ke Piala Dunia.
Strategi pria 48 tahun ini akan dikupas habis setelah laga. Tak terelakkan pula pola main dan efektivitas 'ideologi' Kluivert akan dikomparasi dengan pelatih sebelumnya, Shin Tae Yong.
Karena itu pilihan starter Kluivert dalam laga melawan Australia ini akan ditandai. Seperti lazimnya awal karier, laga debut Kluivert ini akan menentukan langkah, apakah mundur atau maju.
Dan, sebagai tuan rumah, Socceroos tak akan rela dipermalukan di kandang. Motivasi mereka akan berlipat ganda. Kalah dari Bahrain saja sudah sulit diterima, tentu keok dari Indonesia akan jadi cela.
Mentalitas pemain Timnas Indonesia akan diuji oleh tim asuhan Tony Popovic. Utamanya chemistry antarpemain, dengan hadirnya pemain naturalisasi baru, akan benar-benar dites.