ANALISIS

Menanti Respons Meneer Kluivert di Indonesia vs Bahrain

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Sabtu, 22 Mar 2025 08:18 WIB
Kalah 1-5 dari Australia bukan akhir dari segalanya bagi Timnas Indonesia. Namun, Patrick Kluivert harus membuktikan kualitasnya saat Indonesia vs Bahrain.
Patrick Kluivert berpeluang mengubah formasi saat Indonesia vs Bahrain. (AFP/SAEED KHAN)

Pelatih baru dan filosofi baru adalah dua hal lumrah dalam sepak bola. Menapak Sydney Football Stadium dengan penuh keyakinan, Patrick Kluivert memasang pola 3-4-1-2 di awal laga Timnas Indonesia.

Nuansa 'Total Football' begitu terasa. Prinsip permainan dinamis dan memberi tekanan tinggi membuat Australia kewalahan di tujuh menit pertama sebelum wasit menunjuk titik putih ketika Rafael Struick dijatuhkan di kotak terlarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya antiklimaks terjadi ketika sang algojo, Kevin Diks, tak menuntaskan tugasnya dari titik 12 pas. Momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh Australia yang memberondong tiga gol di babak pertama pada menit ke-18, 20, dan 34.

Selama rentang tiga kali kebobolan di babak pertama itu, Timnas Indonesia tak mengendurkan tempo permainan. Pola high press tetap diterapkan.

Sebaliknya Australia justru memilih bermain di area zona mereka sendiri sambil mencari celah. Ini yang membuat persentase penguasaan bola The Socceroos tidak unggul.

Tim besutan Tony Popovic sengaja mencari kesalahan dan mengonversinya jadi peluang. Skema serangan balik berbuah gol demi gol untuk tuan rumah.

Australia juga memadatkan lini tengah dan memaksa Indonesia membangun serangan dari samping. Situasi ini membuat tim tamu sulit memasuki zona final third atau wilayah pertahanan lawan. Umpan silang pun tak berbuah apa-apa.

Begitupun di babak kedua. Pergantian pemain tak mengubah pola secara umum. Gaya seperti paruh pertama tetap jadi tumpuan utama. Hal ini justru menambah pundi-pundi gol bagi lawan sebanyak dua kali.

Sedangkan kubu Indonesia baru mampu memecah kebuntuan di menit ke-78. Umpan Kevin Diks diolah dengan apik Ole Romeny yang berbuah satu-satunya gol untuk tim Merah Putih.

Melihat situasi ini, Kluivert perlu mengubah strategi. Ia tak boleh jemu mempelajari karakter permainan Indonesia di era sebelumnya termasuk dalam pemilihan pemain.

Komposisi tiga bek tengah yang diisi Mees Hilgers-Jay Idzes-Calvin Verdonk terbukti jebol. Sekilas hanya Verdonk yang susah payah menyapu benteng pertahanan ketika Jay Idzes dan Mees Hilgers melakukan overlap dalam membangun serangan.

Rizky Ridho layak masuk sebagai starter mengganti Hilgers jika skema tiga bek tetap ingin dipertahankan. Dengan Hilgers yang nampak kesakitan lawan Australia, wajar baginya sementara ditepikan.

Kemudian Eliano Reijnders juga layak mendapat menit bermain lebih banyak. Tampil sebagai pengganti di babak kedua, Eliano yang sekilas nampak ringkih justru mampu menusuk dan menebar bahaya. Ia memberi tambahan tenaga di sisi kanan dari yang sebelumnya redup di babak pertama.

Di satu sisi, pada akhirnya keputusan ada di tangan pelatih. Pendekatan yang tepat akan menghasilkan poin penuh untuk Indonesia lawan Bahrain.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER