Ketua Umum PSSI Erick Thohir masih meyakini Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia. Kemenangan 1-0 atas Bahrain setelah kalah 1-5 dari Australia adalah buktinya.
"Bangsa kita bisa, kalau kita mau kerja keras, kalau mau kompak. Kita buktikan, setelah kita kalah sama Australia, kita menang sama Bahrain," kata Erick.
Namun, terlepas dari mimpi tampil ke Piala Dunia, PSSI kiranya tak lupa dengan program Manajemen Talenta Nasional yang telah dicanangkan pemerintah dalam Asta Cita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, standar yang dimiliki Timnas Indonesia sudah tinggi. Standar Indonesia sudah bukan ASEAN (Piala AFF) lagi, meski belum pernah juara dalam turnamen dwitahunan ini.
Standar Timnas Indonesia adalah Piala Asia dan kini menuju standar Piala Dunia. Ini bukan standar main-main. Untuk bisa di level ini dibutuhkan talenta yang sangat berkualitas.
Tentu tidak bisa Indonesia hanya bergantung terus menerus pada pemain naturalisasi. Program naturalisasi memang akselerasi, tetapi manajemen talenta nasional juga kudu disuntik.
Pengamat sepak bola nasional Muhammad Yusuf Kurniawan senang olahraga, dalam hal ini sepak bola, menjadi salah satu program prioritas pemerintah lewat Asta Cita.
![]() |
Yusuf berharap pembinaan usia muda jadi perhatian serius. Jika talenta nasional tidak ditata sejak usia muda, masa depan sepak bola akan terus tergantung akselerasi.
"Saya senang olahraga masuk Asta Cita pemerintah. Namun, jangan sampai Timnas senior saja yang diperhatikan. Pembinaan usia muda itu kunci, youth is future," kata Yusuf.
"Kunci sukses lainnya adalah kompetisi. Kalau pembinaan jalan, muaranya kompetisi. Dalam hal ini Liga 1 harus terus diperbaiki oleh PSSI. Kualitasnya ditingkatkan," ujarnya.
Timnas Indonesia mungkin tinggal beberapa langkah, tidak jauh lagi, ke Piala Dunia 2026. Kendati begitu prestasi sepak bola Indonesia masih jauh dari level ideal.
Asta Cita dengan tegas meminta manajemen talenta nasional jadi prioritas. Artinya pula standar atlet dalam manajemen talenta nasional adalah level piala dunia.
Seperti kata Prabowo saat peresmian 17 stadion pada 17 Maret 2025: "Indonesia harus masuk Piala Dunia. Itu tekad kita", maka manajemen talenta nasional juga harus level dunia. Wajib.
Catatan: Tulisan ini merupakan bagian dari naskah yang dibuat untuk mengikuti program BRI Fellowship Journalism 2025.
(har)