Mikel Arteta datang di paruh musim 2019/2020 menggantikan pelatih sementara Arsenal, Freddie Ljunberg yang mengisi kekosongan setelah Unai Emery pergi. Perasaan sangsi awalnya sempat menyertai karena Arteta terbilang masih hijau sebagai pelatih.
Sebab Arsenal adalah klub pertama yang dipimpinnya sebagai manajer setelah jadi asisten Guardiola di City. Terlebih dua laga awal dipimpin Arteta, Arsenal gagal menang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun perlahan Arteta membawa tim ke jalur yang benar, dari papan tengah merangkak ke papan atas. Kini Arsenal jadi langganan peserta Liga Champions plus sebagai kandidat kuat juara.
Ini tak lepas dari upaya Arteta melakukan rombak besar-besaran skuad racikannya. Sejak musim pertamanya, juru taktik 43 tahun itu rajin bersih-bersih pemain yang tak sejalan dengan visinya sekaligus mendatangkan nama-nama potensial.
Tak jarang pula pemain bintang menapak Emirates Stadium selama setengah dekade terakhir. Tercatat ada 14 nama yang datang dengan mahar lebih dari 20 juta euro atau Rp383,6 miliar.
Berawal dari dua orang, Thomas Partey dan Gabriel Magalhaes yang diboyong dengan bayaran tinggi, bertambah pemain-pemain lain seperti Ben White, Martin Odegaard, Gabriel Jesus, Jurien Timber, Kai Havertz, Mikel Merino, Riccardo Calafiori, hingga yang termahal dengan mahar lebih dari 100 juta euro yaitu Declan Rice.
Total biaya transfer di masa Arteta ditaksir mencapai 783,8 juta euro atau mencapai Rp15 triliun. Pengeluaran dalam membeli pemain Arsenal selama musim terakhir pun tidak pernah surplus dari total dana masuk dari penjualan.
Sedianya, besar pasak daripada tiang adalah hal biasa untuk klub besar. Manchester United yang jauh lebih boros selama lima tahun terakhir justru terseok-seok di Liga Inggris meski ada satu gelar Piala FA dan Piala Liga.
Gelontoran dana besar juga dilakukan Manchester City dalam periode waktu yang sama. Bedanya, The Citizens memborong gelar bergengsi seperti Liga Champions, empat trofi Premier League secara beruntun, Piala FA, Supercup Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Artinya, dengan dana yang digelontorkan dan torehan trofi yang sudah diraih, wajar bagi para penggemar untuk menaruh harapan gelar yang lebih prestisius bagi Arsenal. Arteta bisa membuktikan diri jika berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Selanjutnya Arsenal akan menghadapi PSG di semifinal Liga Champions.
(har)