3. Yakob Sayuri
Nama Yakob naik daun dalam dua tahun belakangan. Kecepatan dan akselerasi di sayap membuatnya jadi andalan. Sempat jadi pesaing bagi pemain-pemain yang berasal dari liga luar negeri, Yakob kemudian tak dipanggil ketika Kluivert melakoni debut tiga bulan lalu.
Kini Yakob mendapat kesempatan. Setelah membantu Malut United merangsek ke posisi tiga besar Liga 1, ada kans bagi Yakob mengusung Timnas Indonesia menembus Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim ini Yakob tampil 27 kali dan mencetak 10 gol serta enam assist. Untuk catatan gol di Liga 1, Yakob masuk dalam jajaran tiga besar pemain lokal tersubur selain Egy Maulana Vikri (12 gol) dan Septian Bagaskara (8 gol).
4. Yance Sayuri
Sama seperti sang saudara, Yance baru kali ini dipanggil Kluivert. Statistik Yance bisa jadi menggoda sang pelatih Timnas Indonesia. Pasalnya musim ini pemain 27 tahun itu tampil 31 kali serta mencetak tujuh gol dan lima assist.
Versatilitas Yance juga jadi salah satu daya tarik bagi pelatih. Kemampuan bermain di sisi kanan dan kiri yang sama baik, berpotensi membuat Yance menambah capsnya yang baru satu di Timnas Indonesia.
5. Stefano Lilipaly
Lama absen dan sekadar menjadi penonton saat Timnas Indonesia berlaga, Lilipaly sekarang punya kans lagi mengenakan jersey berlambang garuda di dada.
Usianya tak muda lagi, lima tahun lagi 40 tahun, tapi ada hal lain yang memikat Kluivert. Entah pengalaman atau kemampuan mengisi posisi penyerang sayap dan gelandang serang. Pemain yang pernah berkostum Utrecht dan Almere City itu bisa saja menjadi pelapis di berbagai posisi, termasuk menjadi pengatur serangan.
Fano juga sudah membuktikan kemampuan bersaing di lapangan dengan 27 kali membela Borneo FC serta mencetak lima gol dan enam assist di berbagai ajang.
(nva/har)