ANALISIS

Tottenham vs MU: Jimat 2 Tahun Ange vs DNA Eropa Setan Merah

Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 21 Mei 2025 07:44 WIB
Tottenham Hotspur membidik gelar Eropa pertamanya setelah 40 tahun saat bentrok dengan Manchester United di final Europa League 2024/2025.
Tottenham Hotspur dan Manchester United incar trofi pertama musim ini di final Liga Europa. (REUTERS/Matthew Childs(

Musim ini, begitu Ruben Amorim didatangkan, ada secercah harapan di kubu Manchester United. Namun, seberkas cahaya terang itu perlahan redup.

Performa pemain Setan Merah tak menggambarkan adanya peningkatan. Malahan, posisi MU di papan klasemen Liga Inggris terus melorot dan hampir saja terdegradasi ke Championship.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah-tengah situasi pahit itu, Deoxyribonucleic Acid atau DNA Eropa Manchester United mencuat. Seperti punya mental baja, penampilan Bruno Fernandes dan kawan-kawan menggembirakan di kontinental.

Mereka tak terkalahkan dalam 16 pertandingan Europa League musim ini. Yang menggembirakan bagi kubu Man Utd, lawan yang akan dihadapi pada partai final adalah sesama tim badut Liga Inggris, Tottenham.

Sejarah mencatat, Man United punya tradisi bagus saat melawan sesama tim asal Inggris di pentas kontinental. Final Liga Champions Eropa 2007/2008 melawan Chelsea adalah bukti sahihnya.

Saat itu MU dan Chelsea bersaing ketat di Liga Premier. Akhirnya MU juara berkat selisih dua poin. Adapun pada final Liga Champions, Man Utd juara berkat keberuntungan adu penalti.

Man Utd juga punya sejarah di Europa League, yang sejatinya bukan habitat asli mereka. Pada musim 2016/2017, MU untuk pertama kalinya meraih gelar Europa League usai menumpas Ajax Amsterdam.

Fakta ini yang membuat Amorim percaya diri tahun pertamanya di Old Trafford akan berbuah gelar. Memang Man Utd jadi badut di pentas domestik, tetapi bisa menjaga marwah Inggris di Eropa.

Dan, marwah inilah yang akan kembali dipertahankan. Posisi saat ini di klasemen liga, setidaknya bisa menjadi acuan. Saat ini Man Utd di posisi ke-16 dan Tottenham ke-17.

Apalagi tiga gelandang terbaik Tottenham, James Maddison, Dejan Kulusevski, dan Lucas Bergvall, yang adalah kreator gol musim ini, absen karena cedera. MU bisa saja menggila

Pada akhirnya kepercayaan diri Amorim dan tuah tahun kedua Postecoglou akan diuji di atas lapangan San Mames. Siapapun yang juara, menunjukkan punya mentalitas juara dan DNA Eropa.

(jun/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER