Kalau durasi sama seperti biasa, saya latihan dua kali sehari di pagi dan malam. Untuk diet, saya setiap hari sudah diet.
Untuk pola makan, sama seperti biasanya sebelum pertandingan. Tentu jaga makanan agar berat badan tidak naik. Harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan nutrisi lain. Tapi jelang pertarungan itu saya sesuaikan game plan.
Saya sudah lihat video pertandingan dia, termasuk pertarungan dia lawan atlet asal Indonesia. Saya sudah tahu apa yang akan dilakukan dan bakal dieksperimen pada pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya sudah lihat juga titik lemah di media sosial. Itu jadi pengingat untuk saya untuk eksperimen nanti.
Kalau petarung China, sebenarnya setiap individu punya ciri khas masing-masing. Jadi tidak ada karakter tertentu.
Tapi lawan saya kali ini, dia seorang striker yang sering pukul dari kiri dengan cepat. Kalau terdesak, dia juga bisa main di bawah. Bisa dikatakan dia petarung lengkap, atas dan bawah dia bisa.
Itu pasti, dianugerahkan badan tinggi sangat bagus jadi bisa atur jarak, saya bisa serang dari jarak yang lebih jauh.
Oh saya tidak memikirkan itu, apakah menang KO atau submission. Yang penting saya memberi hasil terbaik dan menang. Saya hanya peduli menang.
Anda siap bertarung bawah atau akan memaksa lawan main di atas?
Saya akan meladeni lawan mau main seperti apa. Saya akan ambil semua kesempatan dan cicil satu per satu apabila bisa dibikin finish, saya bikin finis.
Yang penting saya memberikan hasil terbaik, mengincar kemenangan dan pulang dengan selamat.
Pertandingan nanti bakal berat. Karena dia salah satu putra terbaik China yang dipilih UFC untuk bertanding dengan saya di Road to UFC.
Tapi saya juga salah satu putra terbaik dari Indonesia. Kalau bukan salah satu yang terbaik tidak mungkin saya dipilih ke sini.