ANALISIS

Malam Takbir, Tiga Poin, Full Senyum Timnas Indonesia

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jun 2025 13:30 WIB
Timnas Indonesia berhasil menang 1-0 atas China. Bertepatan dengan malam Takbir Idul Adha 2025, tiga poin membuat senyum pendukung skuad Garuda.
Sejumlah masalah harus dibenahi Patrick Kluivert saat Timnas Indonesia lawan Jepang. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Di balik hasil yang positif, permainan Timnas Indonesia bukan tanpa kekurangan. Hal ini wajib dibenahi karena masih ada satu laga penting lawan Jepang pada 10 Juni mendatang.

Kekurangan pertama yang terlihat kasat mata adalah kesalahan sendiri ketika sedang menguasai bola dan lawan menerapkan high press atau menekan ketat. Baik di babak pertama dan kedua, situasi ini beberapa kali terjadi dan nyaris berbuah kebobolan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal berikutnya yang perlu jadi perhatian adalah persoalan klasik di Timnas Indonesia, yaitu kualitas penyelesaian. Sontekan Ole Romeny dan Egy Maulana Vikri kerap terlalu pelan atau melayang ke atas mistar gawang.

Tendangan spekulatif Ricky Kambuaya dan Thom Haye juga tidak menemui sasaran. Ini berkaitan pula dengan pengambilan keputusan yang harus diperbaiki dalam situasi krusial.

Misalnya peluang emas Egy Maulana Vikri di ujung babak pertama. Ia tampak begitu ambisius melepaskan tembakan di mulut gawang tanpa melihat lebih dulu pemain lawan yang mengintai di belakangnya. Akibatnya bola dibendung bek lawan.

Lalu situasi lain yang tak dimanfaatkan adalah ketika perlu menerapkan high press ketika dibutuhkan. Ini sempat terjadi di pertengahan babak kedua ketika Ole dan Egy memilih untuk berdiri di wilayah sendiri tanpa membayang-bayangi lawan.

Sekilas Patrick Kluivert sempat mengkoreksi Ole Romeny. Gesture tangan pelatih asal Belanda itu mencerminkan sedang menyuruh Ole dan Egy untuk keluar dari zona dan menekan.

Di sisi lain, kekurangan yang perlu diperbaiki juga harus memperhatikan gaya permainan lawan. Sebab menghadapi Jepang akan berbeda dengan melawan China.

Jepang bermain sporadis saat terakhir bersua Indonesia. Empat gol tanpa balas jadi penegas tim Samurai Biru adalah raksasa Asia sesungguhnya.

Kendati demikian, kemungkinan besar Jepang tidak sepenuhnya sama seperti malam kelam di GBK pada 15 November 2024. Sudah mengamankan tiket Piala Dunia 2026 mengisyaratkan tim asuhan Hajime Moriyasu tak ngoyo dalam merebut kemenangan.

Ini tercermin dari laga sebelumnya kontra Australia. Jepang banyak mengerahkan pemain muda dengan pengalaman yang tak sepanjang para seniornya. Kekalahan 0-1 dari Australia jadi bukti.

Akan tetapi, Jepang mampu dominan lawan Australia meski kalah. Artinya, karakter bermain total khas Negeri Sakura tidak pudar. Ini yang perlu diperhatikan oleh Indonesia di laga berikutnya.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER