Tiga laga tiga gol, kiranya cukup menggambarkan naluri gol Ole Romeny di Timnas Indonesia. Dan, sekali lagi, tuah pria 24 tahun ini diharapkan muncul saat bersua Jepang, Selasa (10/6).
Romeny membuktikan dia bisa berkolaborasi dengan siapa saja. Ketika tampil bersama Rafael Struick saat jumpa Australia, Romeny tak mengalami kesulitan berarti.
Berikutnya, berduet dengan Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen sebagai trisula saat duel dengan Bahrain, Romeny memperlihatkan kualitas intuisi 'membunuhnya'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, saat melawan China, Romeny bekerja sama dengan Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya. Pemain Oxford United ini tampil menghibur dan determinatif.
Kini opsi Patrick Kluivert sebagai tandem Romeny di lini depan bertambah. Marselino yang absen saat melawan China karena akumulasi kartu, akan kembali tampil.
Banyak kemungkinan bisa dipakai Kluivert, apakah dengan 3-5-2, 4-3-3 atau 3-4-2-1. Yance Sayuri, Beckham Putra, Stefano Lilipaly, hingga Rafael Struick siap membuktikan kapasitasnya.
Hanya saja, Jepang sangat kukuh saat main di kandang. Selama Kualifikasi Piala Dunia 2026, sejak fase kedua hingga ronde ketiga, gawang Jepang hanya bobol tiga kali.
Dari tiga kebobolan itu, hanya sekali tercipta dalam laga kandang. Ini pertanda bahwa Romeny akan mendapat pengawasan ketat dalam duel di Suita pada Selasa (10/6) malam.
Sudah begitu gairah bertanding Timnas bisa jadi mulai meredup. Sekilas, motivasi Timnas Indonesia bisa saja sudah menurun karena tidak ada lagi tekanan dan tantangan yang harus ditaklukkan untuk memenuhi target di tahap ini. Pasalnya tiket ke ronde keempat kualifikasi sudah diraih.
Lantas, apakah Timnas Indonesia bisa menang atau minimal imbang di Jepang? Tak ada yang mustahil, tetapi realitas kurang mendukung. Semoga Romeny bisa menjadi harapan.