Kualifikasi Piala Asia 2026 akan berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Timnas Putri Indonesia akan jumpa Kirgizstan (29/6), Pakistan (2/7), dan Taiwan (5/7).
Dalam tiga laga ini Indonesia bisa diperkuat empat pemain naturalisasi baru. Mereka itu Emily Julia Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris de Rouw, dan Isa Guusje Warps.
Iris berposisi sebagai penjaga gawang, Emily pemain bertahan, Felicia seorang gelandang, dan Isa biasa bermain sebagai winger. Keempatnya akan memperkaya kedalaman skuad Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan melengkapi lima pemain naturalisasi lain yang juga belum debut di Timnas Indonesia, yaitu Noa Leatomu, Isabel Kopp, Pauline van de Pol, Estella Loupatty, dan Isabelle Nottet.
Kesembilan pemain ini akan berkolaborasi dengan pemain lainnya seperti Claudia Scheunemann, Sydney Hopper, Zahra Muzdalifah, Helsya Maesyaroh, Safira Ika, dan Vivi Oktavia.
Dari daftar nama yang ada, Safira merupakan pemain dengan caps paling tinggi. Dara 22 tahun ini memiliki 42 caps. Duetnya bersama Vivi, di pertahanan, selama ini jadi andalan.
Melihat daftar pemain yang dipanggil Mochizuki ke pemusatan latihan, skuad ini menjanjikan. Selain banyak wajah naturalisasi, mereka adalah tenaga-tenaga muda.
Pemain tertua di tim ini adalah Vivi, 28 tahun. Dua pemain tertua lainnya adalah Laita Roati (kiper) dan Rosdilah Nurrohmah, 25 tahun. Sisanya berusia di bawah itu.
Dengan usia yang masih sangat muda, potensi besar bisa tercipta. Persiapan tim ini juga cukup panjang, dengan melakukan pemusatan latihan di beberapa negara.
Bisakah Timnas Putri Indonesia terbang tinggi dengan lolos ke Piala Asia 2026? Asa selalu ada, tetapi belantara menuju Piala Asia 2026 bisa menyesatkan Timnas Putri Indonesia.
Kini tinggal bagaimana Mochizuki meracik strategi. Tanpa adanya kompetisi sepak bola putri di Indonesia, potensi tersesat di tengah jalan sangat mungkin tercipta.