Fluminense dan Al Hilal terbukti bukan hanya tampil sebagai figuran. Duel di antara mereka layak mendapat lampu sorot tersendiri setelah melihat sepak terjang di Piala Dunia Antarklub 2025.
Al Hilal, seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, mampu membuktikan kualitas sebagai tim elite. Eksistensi pelatih anyar mempertegas level tim pemilik empat gelar juara level Asia itu.
Fluminense juga demikian. Sebenarnya tim asal Brasil itu sama sekali bukan tim kecil karena bergelimang prestasi dengan empat gelar Liga Brasil, satu Copa Libertadores dan satu Recopa Sudamericana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al Hilal dan Fluminense juga punya rekam jejak mengesankan di edisi Piala Dunia Antarklub sebelumnya. Fluminense adalah runner up pada edisi 2023, sedangkan Al Hilal jadi finalis di edisi 2022.
Meski punya sepak terjang impresif di Piala Dunia Antarklub, duel Fluminense vs Al Hilal adalah momen pertama kedua kubu bertemu. Situasi ini membuat kedua pelatih harus bekerja lebih keras untuk menemukan titik lemah lawan.
Fluminense bisa memanfaatkan situasi absennya Aleksandar Mitrovic sebagai juru gedor andalan Al Hilal. Striker asal Serbia itu masih dibekap cedera.
Masalahnya, Al Hilal punya striker muda tajam bernama Marcos Leonardo. Pemain 22 tahun itu mencetak brace yang menghancurkan Man City.
Selain itu, Inzaghi juga mengandalkan kolektivitas dalam membangun serangan. Ini selaras dengan pencetak gol yang variatif, tak hanya jadi tugas ujung tombak. Ini dibuktikan saat Malcom (sayap kanan) dan Koulibaly (bek tengah) mencetak gol lawan Man City.
Di sisi lain, Fluminense juga mengutamakan kerjasama tim alih-alih kemampuan individu dalam proses build up. Perbedaannya dengan Al Hilal, Fluminense cenderung menghindari pressing dan lebih pilih menunggu lawan melakukan kesalahan.
Ini terlihat dalam proses gol pertama lawan Inter Milan. Fluminense begitu lesat dalam menyergap ketika lawan kehilangan bola. Serangan yang taktis membuahkan gol cepat di menit ketiga laga.
Sementara Al Hilal condong tampil lebih menekan sesuai dengan pendekatan Simone Inzaghi ketika melatih Inter. Artinya, duel Fluminense vs Al Hilal diyakini bakal berjalan intens.