ANALISIS

180 Menit Penentu Nasib Garuda Pertiwi Menuju Piala Asia 2026

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Jul 2025 07:20 WIB
Timnas Putri Indonesia akan menghadapi Taiwan dalam laga terakhir fase Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nasib Timnas Putri Indonesia ditentukan lewat 180 menit dalam dua laga terakhir Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Dua laga terakhir itu salah satunya dijalani oleh Timnas Putri Indonesia. Skuad Garuda Pertiwi bakal menghadapi Taiwan di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (5/7). Satu laga lainnya adalah Kirgistan vs Pakistan di hari dan lokasi yang sama, namun berbeda jam tanding pukul 15.30 WIB.

Syarat pertama lolos Piala Asia 2026 adalah menang lawan Taiwan. Hasil maksimal bakal membuat tim Merah Putih mendulang enam poin dari tiga laga yang dijalani dan berpeluang jadi juara grup.

Menjadi juara grup adalah satu-satunya cara untuk lolos ke Piala Asia 2026. Sedangkan runner up sekalipun tidak akan mendapatkan apa-apa dalam kesempatan ini.

Namun tidak cukup hanya menang atas Taiwan yang bisa membawa Timnas Indonesia ke panggung benua. Tim asuhan Satoru Mochizuki harus berharap Pakistan kalah atau imbang kontra Kirgistan.

Situasi ruwet dan jelimet bahkan bisa terjadi jika Indonesia dan Pakistan sama-sama menang. Jika terjadi, maka hukum yang berlaku adalah penentuan selisih gol di antara head to head tiga tim.

Taiwan punya selisih gol 8-0, Pakistan 2-8, dan Indonesia 0-2. Artinya, Indonesia butuh menang dengan dengan jarak enam gol untuk mengejar selisih dari dua tim lain.

Skenario seperti ini tentu tidak mudah untuk diwujudkan. Yang paling penting, Timnas Putri Indonesia harus fokus pada kubu mereka sendiri meski nasibnya juga tergantung dengan pihak lain.

Harapan lolos tentu senantiasa menyala di benak suporter Timnas Indonesia. Terlebih skuad Garuda Pertiwi jadi peserta pada edisi 2022 lalu setelah terakhir ambil bagian pada 1989.

Tampil di Piala Asia merupakan sebuah kebanggaan karena tak semua negara bisa ikut serta. Di Asia Tenggara pun tak banyak yang jadi langganan.

Di kawasan ASEAN, hanya Thailand dan Vietnam yang konsisten jadi peserta selama dua dekade terakhir. Singapura sempat jadi langganan di era awal pada 1970-an hingga 1980-an. Malaysia juga demikian rekam jejaknya.

Karenanya, ketika Indonesia kembali lolos ke Piala Asia 2022 setelah absen selama 23 tahun rasanya seperti membuka harapan besar di kesempatan berikutnya. Saat inilah peluang itu harus diperjuangkan.

Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>

Masih Ada Peluang yang Bisa Diterjang


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :